Tautan-tautan Akses

Teknologi Untuk Meramalkan Longsor Salju (Avalanche)


Tanda peringatan longsor di lereng resor ski Schlick 2000 dekat Neustift im Stubaital, Austria, 6 Februari 2020. (REUTERS/Leonhard Foeger)
Tanda peringatan longsor di lereng resor ski Schlick 2000 dekat Neustift im Stubaital, Austria, 6 Februari 2020. (REUTERS/Leonhard Foeger)

Peramal avalanche atau salju longsor menggunakan berbagai teknologi untuk meramalkan risiko terjadinya salju longsor.  Kemampuan ini membantu para pencinta olah raga musim dingin agar lebih siap.  

Pemandangan alam berlapiskan salju bisa indah, tetapi juga bisa mematikan. 37 orang tahun lalu tewas dalam bencana salju longsor di Amerika. Peramal salju longsor secara rutin memberi para pemain ski peringatan tentang risiko yang mereka hadapi.

Ethan Greene memimpin the Colorado Avalanche Information Center dan dia berbicara dengan VOA lewat Zoom."Anda diberi banyak kesempatan untuk menghindar dari maut, dengan tidak terperangkap di dalam salju longsor," jelasnya..

Untuk menggalakkan keselamatan berolah raga ski, the Colorado Avalanche Information Center menyediakan peta salju longsor interaktif dan ramalan mingguan.

Teknologi Yang Meramalkan Longsor Salju
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:48 0:00

Brian Lazar misalnya, seorang peramal salju longsor merekam dan menyiarkan peringatan sebagai berikut, “… Lereng-lereng yang aman untuk ski selama beberapa minggu terakhir kini sudah tidak aman lagi.”

Foto-foto satelit cuaca dan bank data geo-spasial dari daerah pegunungan membantu peramal mengantisipasi risiko terjadinya salju longsor. Peramal juga membuat lubang-lubang di salju dengan tangan.

Peramal salju longsor Bren Pritchett misalnya memperlihatkan contoh dari salju yang lemah dan berbahaya lewat sebuah video yang diproduksi oleh Colorado Avalanche Information Center. “Anda lihat embun beku sangat besar di bawah lapisan salju ini,” jelasnya.

Cara lebih cepat untuk memperoleh data ini berasal dari alat yang disebut LIDAR yang berbasiskan sinar laser.

Longsoran salju yang menewaskan seorang snowboarder tak dikenal, Minggu, 14 Februari 2021, di dekat kota Winter Park di Colorado.(Colorado Avalanche Information Center via AP)
Longsoran salju yang menewaskan seorang snowboarder tak dikenal, Minggu, 14 Februari 2021, di dekat kota Winter Park di Colorado.(Colorado Avalanche Information Center via AP)

Kevin Hammonds, direktur SubZero Research Lab di Montana, dan dia menjelaskan cara kerja alat LIDAR ini. "Alat ini punya jangkauan sampai 10 kilometer dan bisa melakukan survei 360 derajat," terangnya.

Hammonds juga meneliti dengan alat yang disebut “smart probe” atau alat penyelidik pintar. “Alat ini memiliki baik sensor tahan tekanan maupun sensor infra merah, jadi ketika Anda meneliti salju, alat ini mengumpulkan semua datanya,” imbuhnya.

Sejauh ini belum ada teknologi yang bisa meramalkan setiap salju longsor, dan akibatnya para pakar menganjurkan agar para pemain ski mengambil pelajaran keselamatan dan juga sebuah avalanche beacon atau sebuah alat yang mengeluarkan sinyal untuk mendeteksi orang-orang yang terkubur di bawah salju.

“Ini sebuah alat radio yang mengirim sinyal, setiap orang di dalam kelompok Anda harus membawanya. Kalau ada yang terperangkap di dalam longsoran salju, teman-temannya bisa mendeteksi sinyal dan menemukan orang yang terkubur di dalam salju itu," jelas Ethan Greene.

Kesalahan kecil sekalipun bisa mengakibatkan bencana, jadi Ethan Greene menyarankan,"Hal terpenting yang harus dilakukan adalah memanfaatkan teknologi di antara kedua telinga Anda, yakni otak Anda untuk membuat keputusan yang baik dan menghindari lereng-lereng di mana berpotensi terjadi salju longsor.”

Dan juga dengan bantuan teknologi, pencinta olah raga musim dingin punya peluang lebih besar untuk selamat ketika bermain ski di lereng-lereng bersalju ini. [jm/lt]

XS
SM
MD
LG