Tautan-tautan Akses

Tajuk Rencana Koran Kuba Peringatkan Campur Tangan AS


Seorang pria membaca koran Partai Komunis Kuba, Granma, di Havana. (Foto: Dok)
Seorang pria membaca koran Partai Komunis Kuba, Granma, di Havana. (Foto: Dok)

Tulisan itu mengecam dukungan AS atas hak-hak pembangkang politik, dengan mengatakan Amerika "seharusnya meninggalkan kepura-puraan membentuk oposisi politik dalam negeri, dibayar dengan uang rakyat Amerika."

Gedung Putih menyatakan "tidak terlalu peduli" pada editorial atau tajuk rencana koran pemerintah Kuba yang memperingatkan Amerika Serikat karena mencampuri urusan dalam negeri Kuba.

Tajuk rencana itu keluar saat Presiden AS Barack Obama bersiap melakukan lawatan bersejarah ke Havana pada 21-22 Maret.

Terbit hari Rabu (9/3) di koran resmi Partai Komunis, Granma, tajuk rencana itu menyebutkan bahwa meskipun Presiden Barack Obama akan disambut hangat, pemerintah komunis itu tidak berencana mengubah sistem politik, sementara kedua negara menormalkan hubungan setelah lebih dari 50 tahun.

Dikatakan dalam artikel itu, seharusnya tidak ada keraguan terhadap komitmen pemerintah Kuba mengenai "cita-cita revolusioner dan anti-imperialis." Tulisan itu juga mengecam dukungan Amerika atas hak-hak pembangkang politik, dengan mengatakan Amerika "seharusnya meninggalkan kepura-puraan membentuk oposisi politik dalam negeri, dibayar dengan uang rakyat Amerika."

Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest hari Rabu mengatakan Gedung Putih tidak khawatir akan pendapat itu dan menegaskan lagi niat Obama bertemu "lawan-lawan politik pemerintah Kuba serta membela, dalam cara yang sangat nyata, hak asasi universal rakyat Kuba."

Berbagai laporan menyebutkan kedua negara berselisih tentang pembangkang yang akan ditemui Presiden Obama. Berbagai laporan mengatakan, Havana mengusulkan Obama bertemu hanya dengan anggota "masyarakat madani" yang disetujui. [ka/al]

XS
SM
MD
LG