Tautan-tautan Akses

Taiwan Tidak Lagi Desak Dilibatkan di Sidang Majelis Kesehatan Dunia


Logo di depan Kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, 24 April 2020. (Foto oleh Fabrice COFFRINI / AFP)
Logo di depan Kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, 24 April 2020. (Foto oleh Fabrice COFFRINI / AFP)

Taiwan tidak akan lagi mendesak untuk dilibatkan dalam Sidang Majelis Kesehatan Dunia, namun akan terus menyumbangkan suplai medis ke luar negeri dan memprotes sikap China yang berwajah dua, yang menyingkirkan Taiwan dari forum-forum seperti itu, kata Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu, Senin (18/5).

Wu mengatakan kepada wartawan, agenda sidang yang dipersingkat tahun ini, dan dimulai Senin (18/5), memerlukan perhatian yang lebih tercurah pada usaha-usaha mengontrol wabah virus corona. Taiwan menyepakati gagasan sejumlah sekutunya bahwa isu partisipasi Taiwan sebaiknya dibahas belakangan tahun ini setelah wabah lebih terkendali.

Menteri Luar Negeri Taiwan, Wu Zhaoxie, menyampaikan pidato di Hudson Institute Webinar, 9 April 2020. (Screenshot video Kementerian Luar Negeri Taiwan)
Menteri Luar Negeri Taiwan, Wu Zhaoxie, menyampaikan pidato di Hudson Institute Webinar, 9 April 2020. (Screenshot video Kementerian Luar Negeri Taiwan)

“Setelah mempertimbangkan secara seksama, kami menerima gagasan dari sekutu-sekutu kami dan negara-negara satu pemikiran untuk menunda keinginan kami untuk dikutsertakan,” kata Wu.

Kursi Taiwan di PBB diserahkan ke China pada 1971 dan Beijing mendesak agar pulau yang berpemerintahan sendiri itu dan diklaim sebagai wilayahnya, tidak memiliki hak untuk menjalin hubungan diplomatik secara terpisah dan menjadi anggota tersendiri di badan-badan PBB.

Taiwan berstatus sebagai pengamat pada sidang-sidang Majelis Kesehatan Dunia sebelumnya, sewaktu hubungannya dengan China lebih hangat. Namun kemudian, China mengambil sikap keras yang menentang partisipasi Taiwan setelah terpilihnya Presiden Tsai Ing-wen yang prokemerdekaan pada tahun 2016.

Wu mengatakan, kementeriannya menyesalkan sikap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengalah kepada tekanan pemerintah China dan terus mengabaikan hak kesehatan 23 juta penduduk Taiwan.

Meskipun tidak dilibatkan WHO, Taiwan bekerjasama dengan AS dan banyak negara Eropa dalam usaha mengembangkan peralatan uji, vaksin dan obat COVID 19. Menurut Wu, Taiwan telah menyumbangkan 27,5 juta masker wajah, 131 kamera termal inframerah, 35.000 termometer, dan 250 sistim deteksi temperatur tubuh otomatis ke banyak negara. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG