Tautan-tautan Akses

Taiwan Harap Keterlibatan Paus di China Bantu Perbaiki Masalah Kebebasan Beragama yang Memburuk


Paus Fransiskus menghadiri upacara penyambutan, 2 September 2023, di depan Gedung Pemerintahan Saaral Ordon di Lapangan Sukhbaatar di Ulaanbaatar, Mongolia. (Foto: AP)
Paus Fransiskus menghadiri upacara penyambutan, 2 September 2023, di depan Gedung Pemerintahan Saaral Ordon di Lapangan Sukhbaatar di Ulaanbaatar, Mongolia. (Foto: AP)

Taiwan mendukung upaya Vatikan dalam menjalin hubungan dengan China dan berharap hal itu dapat memperbaiki masalah kebebasan beragama dan hak asasi manusia (HAM) yang "memburuk" di negara tersebut, kata Kementerian Luar Negeri Taiwan setelah Paus Fransiskus mengirim pesan kepada Presiden China Xi Jinping.

Vatikan adalah salah satu dari hanya 13 negara yang mempertahankan hubungan diplomatik formal dengan Taiwan yang diklaim China, dan Taipei menyaksikan upaya Paus Fransiskus untuk meningkatkan hubungan dengan Beijing tersebut.

Vatikan adalah satu-satunya sekutu diplomatik Eropa bagi Taiwan. China mengatakan Taiwan adalah salah satu provinsinya, yang tidak memiliki hak untuk menjalin hubungan antar negara, hal yang dibantah keras oleh Taipei.

Paus Fransiskus, dalam pesannya kepada Xi saat ia terbang melintasi China menuju Mongolia, mengatakan pada Jumat (1/9) bahwa ia mempunyai harapan bagi seluruh rakyat China dan meyakinkan presiden akan doanya bagi “kesejahteraan bangsa.”

Kementerian Luar Negeri China mengatakan restu Paus mencerminkan persahabatan dan niat baik. Kementerian juga mencatat bahwa China dan Vatikan telah menjalin komunikasi dalam beberapa tahun terakhir.

Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat (1/9) malam bahwa pulau itu sepenuhnya menghormati kebebasan beragama dan mendukung upaya berkelanjutan Vatikan dan upaya berdialog dengan China untuk menyelesaikan masalah-masalah Katolik di sana.

“Kami berharap pertukaran Vatikan-China akan membantu memperbaiki masalah kebebasan beragama dan hak asasi manusia yang kian memburuk di China,” tambahnya.

Kementerian mengatakan akan “mengamati dengan cermat” perkembangan, bekerja sama dengan Vatikan dan Gereja Katolik untuk bersama-sama membela nilai-nilai universal seperti kebebasan beragama, dan terus memperdalam persahabatan jangka panjang antara Taiwan dan Vatikan.

Berdasarkan perjanjian 2018, China dan Vatikan mengakui Paus sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik.

Konstitusi China menjamin kebebasan beragama. Namun, dalam beberapa tahun terakhir pemerintah telah memperketat pembatasan terhadap agama yang dipandang sebagai tantangan terhadap otoritas Partai Komunis yang berkuasa.

Taiwan tidak membatasi kebebasan beragama dan memiliki komunitas agama yang berkembang yang mencakup Kristen, Budha, dan Muslim. [ah/ft]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG