Tautan-tautan Akses

Pasukan Suriah Rebut Kota Al-Qaryatayn dari ISIS


Kota al-Qaryatayn di barat daya kota kuno Palmyra, Suriah tengah sewaktu masih berada di bawah kekuasaan militan ISIS tahun lalu (foto: dok).
Kota al-Qaryatayn di barat daya kota kuno Palmyra, Suriah tengah sewaktu masih berada di bawah kekuasaan militan ISIS tahun lalu (foto: dok).

Pasukan Suriah hari Minggu (3/4) mengklaim telah merebut satu lagi kota dari tangan ISIS, yaitu kota Al-Qaryatayn di Suriah tengah.

Suriah hari Minggu (3/4) mengatakan pasukannya telah merebut satu lagi kota dari tangan ISIS, yaitu kota Al-Qaryatayn – yang terletak di bagian tengah negara itu. Keberhasilan ini hanya berselang satu minggu dari direbutnya kendali kota Palmyra pekan lalu.

Media pemerintah mengatakan dikuasainya kembali kota Al-Qaryatayn – yang didukung serangan udara Rusia – memberi kemenangan strategis bagi pemerintah, mengamankan rute gas dan minyak antara Damaskus dan ladang-ladang minyak di bagian timur Suriah.

Tetapi badan pemantau HAM Suriah yang berkantor di Inggris dan memonitor pertempuran di Suriah dari berbagai sumber di dalam negara itu mengatkaan klaim pemerintah itu terlalu dini, karena para militan ISIS sebenarnya memang ‘’sedang di ambang keruntuhan’’.

Kelompok pemantau itu mengatakan ISIS masih menguasai bagian timur dan tenggara kota Al-Qaryatayn, tetapi beberapa militan telah mundur ke kawasan pegunungan di dekatnya.

Al-Qaryatayn sebelumnya adalah kota yang memiliki jumlah penduduk Kristen yang lumayan, dimana dua puluh orang diantaranya diculik oleh ekstremis itu. Beberapa diantaranya dibebaskan, tetapi lainnya dipaksa menandatangani perjanjian untuk membayar pajak yang diberlakukan terhadap warga non-Muslim.

Keberhasilan merebut kota Al-Qaryatayn – yang dikuasai ISIS sejak Agustus 2015 – terjadi sepekan setelah pasukan Suriah menguasai kota Palmyra, kota kuno dimana ISIS menghancurkan artefak-artefak bersejarah yang berumur puluhan abad. Di Al-Qaryatayn, ISIS menghancurkan biara Saint Eliane. [em]

XS
SM
MD
LG