FBI menangkap Saddam Mohamed Raishani pada Rabu karena mencoba menyediakan “dukungan materi atau sumber daya” kepada ISIS.
Penduduk Bronx berusia 30 tahun itu ditangkap setelah melewati keamanan di Bandara Internasional JFK. Dia bermaksud terbang ke Portugal, dan dari sana akan transfer ke Istanbul, Turki.
Rencana Raishani terbongkar ketika dia menghubungi seseorang yang berperan sebagai informan FBI. Informan ini kemudian menghubungkan Raishani dengan seorang detektif Kepolisian New York yang menyamar. Raishani berulang kali memperagakan dukungannya untuk ISIS kepada kedua agen yang menyamar ini, dan kedua agen merekam pembicaraan mereka dengan dirinya sejak Januari.
Dalam pembicaraan itu FBI menjadi tahu bahwa Raishani mencermati muatan di Internet yang dihasilkan ISIS dan diposting di situs-situs rahasia. Mereka juga menjadi tahu Raishani di masa lalu pernah membantu teman bergabung dengan ISIS, lewat bantuan membeli perlengkapan dan mengantarnya ke bandara.
Pada Juni, Raishani sudah membayar semua utang-utangnya dan berhenti bekerja. Dia membeli perlengkapan dan sepasang sepatu boot dari sebuah toko olah raga di New York sebelum pergi ke bandara JFK.
Dia tidak berhasil meyakinkan istrinya untuk bergabung dengan dirinya, dan memutuskan untuk meninggalkan istri dan anak-anaknya di Bronx.
Raishani dijadwalkan dihadapkan ke Peradilan Federal Manhattan Kamis ini.[jm]
