Tautan-tautan Akses

Seorang Perempuan Klaim sebagai Putrinya, Mantan Raja Belgia Setuju Tes DNA


Ratu Paola dan Raja Belgia Albert II berpose pada 17 Juli 2008 saat Albert II masih bertahta (foto: dok).
Ratu Paola dan Raja Belgia Albert II berpose pada 17 Juli 2008 saat Albert II masih bertahta (foto: dok).

Mantan Raja Belgia Albert II, yang berusia 84 tahun, akhirnya setuju untuk melakukan tes DNA sebagaimana dituntut oleh seorang perempuan yang mengklaim sebagai putrinya. Keputusan ini merupakan terobosan yang menentukan dalam kasus yang sudah berjalan sangat lama tersebut.

Menjelang Selasa malam (28/5), berita tentang persetujuan mantan raja itu untuk melakukan tes DNA telah menjadi berita utama media-media Belgia dan membuat berita tentang hasil pemilu Belgia berada di urutan kedua.

Raja Albert II, yang turun tahta pada tahun 2013 karena alasan kesehatan, telah diminta membayar denda sebesar 5.000 euro per hari karena gagal memberikan DNA-nya dalam kasus yang digugat oleh Delphine Boel, yang berusia 51 tahun.

Selama bertahun-tahun Boel telah berusaha membuktikan bahwa mantan raja itu adalah ayahnya, dan kisahnya kerap menjadi berita utama di Belgia. Albert II tidak pernah menyangkal secara terang-terangan tuduhan Boel itu, tetapi ia juga menolak memberikan DNA-nya.

Sebuah pernyataan pengacara Albert II yang dikirim ke media mengatakan setelah mantan raja itu membaca putusan pengadilan dua minggu lalu yang memerintahkannya untuk membayar denda harian, maka ia akan tunduk dan mengikuti uji DNA “karena menghormati otorita kehakiman.” Langkah itu tidak menyiratkan pengakuan bersalah.

Pengacara Boel, Yves-Henri Leleu, mengatakan kliennya “bereaksi sangat positif karena dengan tes DNA itu, ada bukti biologis yang nyata.’’

Pengacara mantan raja itu mengatakan hasil tes DNA itu harus disegel hingga kasus hukum itu disidangkan.

Desas-desus tentang Albert II dan ibunda Boel sudah berlangsung bertahun-tahun. Tetapi kabar bahwa Albert mungkin memiliki anak dengannya baru diungkapkan secara terbuka dalam biografi istri Albert, yaitu Ratu Paola, yang diterbitkan tahun 1999.

Dalam pesan Natal tahun 1999 itu Albert secara tidak langsung mengakui perselingkuhannya pada masa silam, dan mengatakan ia dan Ratu Paola telah melalui “krisis” pada akhir tahun 1960an yang hampir menghancurkan perkawinan mereka itu, tetapi “tak lama kemudian mereka mengatasi masalah tersebut.”

Enam tahun lalu, Boel – yang memiliki banyak kemiripan yang sangat nyata dengan sebagian anggota keluarga kerajaan – mengajukan gugatan hukum untuk membuktikan bahwa Albert II adalah ayahnya. (em)

Recommended

XS
SM
MD
LG