Tautan-tautan Akses

Seminggu Normalisasi Hubungan dengan Israel, Erdogan: Turki akan Terus Dukung Palestina


Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kanan) menerima kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ankara, hari Selasa (23/8).
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kanan) menerima kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ankara, hari Selasa (23/8).

Upaya rekonsiliasi Turki dengan Israel sama sekali tidak akan mengurangi dukungan Ankara untuk perjuangan rakyat Palestina, kata Presiden Turki hari Selasa (23/8).

Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan hal itu ketika menerima kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Pemimpin Palestina itu tiba di Ankara seminggu setelah Turki dan Israel mengumumkan keputusan mereka untuk memulihkan hubungan diplomatik secara penuh dan saling menunjuk kembali duta besar untuk pertama kalinya sejak 2018.

“Langkah-langkah yang diambil dalam hubungan kami dengan Israel tidak akan mengurangi dukungan kami untuk perjuangan rakyat Palestina,” kata Erdogan. “Sebaliknya, saudara-saudara Palestina kami juga menyatakan bahwa langkah-langkah ini akan berkontribusi pada solusi masalah Palestina dan memperbaiki situasi rakyat Palestina.”

Abbas tidak menyebut hubungan Turki-Israel dalam sambutannya, namun ia berterima kasih kepada Erdogan atas dukungannya selama ini.

“Saya ingin berterima kasih atas perhatian dan keramahan yang Anda tunjukkan kepada kami,” kata Abbas kepada Erdogan.

“Saya ingin menegaskan kembali rasa syukur kami atas fakta bahwa Turki dan pemerintahan Turki berada di pihak Palestina.”

Kunjungan Abbas dianggap sebagai upaya Turki untuk menunjukkan bahwa negara itu tetap mendukung sekutu lama, meskipun tengah memperbaiki hubungan dengan saingan-saingannya.

Pekan lalu, Israel dan Turki mengumumkan bahwa keduanya memulihkan hubungan diplomatik setelah menjalani upaya rekonsiliasi selama berbulan-bulan.

Turki dan Israel sempat menjadi sekutu di kawasan, namun hubungan itu hancur di bawah Erdogan, yang mengkritik keras kebijakan-kebijakan Israel terhadap rakyat Palestina.

Sebaliknya, Israel keberatan akan dukungan Turki bagi kelompok militan Palestina, Hamas, yang menguasai Jalur Gaza.

Kedua negara menarik duta besar mereka masing-masing pada tahun 2010, setelah pasukan Israel menyerbu armada pengangkut bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina yang tengah menuju Gaza, yang melanggar blokade Israel. Insiden itu mengakibatkan kematian sembilan aktivis Turki.

Menyusul upaya untuk memperbaiki hubungan, Turki menarik duta besarnya lagi pada 2018 setelah AS memindahkan kedutaannya di Israel ke Yerusalem. [rd/ka]

Forum

XS
SM
MD
LG