Tautan-tautan Akses

Saudi, UEA Dukung Pemangkasan Produksi OPEC, Abaikan AS


Ilustrasi - Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, Senin (31/10), membela keputusan OPEC dan sekutu-sekutunya untuk memangkas produksi minyak.
Ilustrasi - Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, Senin (31/10), membela keputusan OPEC dan sekutu-sekutunya untuk memangkas produksi minyak.

Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, Senin (31/10), membela keputusan OPEC dan sekutu-sekutunya untuk memangkas produksi minyak. Kedua negara menyampaikan sikap mereka itu bahkan setelah sejumlah politisi Amerika memperingatkan mengenai kemungkinan terciptanya ketidakpastian ekonomi menyusul keputusan kartel minyak terbesar di dunia itu.

Pernyataan-pernyataan yang disampaikan di Pameran dan Konferensi Perminyakan Internasional Abu Dhabi menunjukkan perbedaan mencolok antara Amerika Serikat dan negara-negara Teluk Arab yang didukungnya secara militer di Timur Tengah yang lebih luas.

Sejumlah politisi Amerika telah mengancam akan membatalkan kesepakatan senjata dengan negara kerajaan itu dan menggambarkannya sebagai negara yang berpihak pada Presiden Rusia Vladimir Putin di tengah perangnya di Ukraina.

Menteri energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, mengisyaratkan dukungannya terhadap keputusan OPEC dalam sambutan singkatnya di acara tersebut. "Kami tidak berutang kepada siapa pun kecuali kami," kata sang pangeran yang disambut tepuk tangan meriah.

Ia mengatakan bahwa KTT perubahan iklim PBB yang akan datang akan diadakan di Mesir dan Uni Emirat Arab. ''Itu dilakukan untuk kami, oleh kami, untuk masa depan kami, dan kami harus berkomitmen untuk itu,'' katanya.

Menteri Energi UEA Suhail al-Mazrouei menggemakan pembelaan serupa, sambil mengatakan bahwa OPEC dan sekutu-sekutunya bisa saja meningkatkan produksi bila kebutuhannya memang ada. Namun, ia tidak mengisyaratkan bahwa peningkatan produksi seperti itu akan segera terjadi.

“Saya dapat meyakinkan Anda bahwa kami di Uni Emirat Arab, serta rekan-rekan kami di OPEC+ tertarik untuk memasok kebutuhan yang dibutuhkan dunia,” kata al-Mazrouei. “Tetapi pada saat yang sama, kami bukan satu-satunya produsen di dunia.''

OPEC dan konfederasi longgar negara-negara lain yang dipimpin oleh Rusia sepakat pada awal Oktober untuk memangkas produksinya sebesar 2 juta barel minyak per hari, mulai November. OPEC, yang dipimpin oleh Arab Saudi, bersikeras keputusan kartel itu berpijak dari kekhawatiran mereka mengenai ekonomi global. [ab/uh]

Forum

XS
SM
MD
LG