Tautan-tautan Akses

Rwanda Galakkan Penggunaan Sepeda Motor Listrik


Seorang penumpang mengendarai ojek di Kigali, Rwanda, 30 Juli 2017.
Seorang penumpang mengendarai ojek di Kigali, Rwanda, 30 Juli 2017.

Pemerintah Rwanda sedang mendorong penggunaan sepeda motor listrik, sebagai usaha mengurangi polusi dan penggunaan bahan bakar.

James Musisi, 45 tahun, adalah satu dari 10 pemilik sepeda motor listrik yang kini digunakan sebagai ojek.

Ia mengatakan kendaraan itu tidak mengeluarkan suara, sehingga penumpangnya bisa menggunakan telpon pintar sambil meluncur ke tempat tujuan.

Harga sepeda motor listrik itu cukup murah, hanya AS$1.300 atau Rp 18,5 juta, dibanding AS$1,600 atau sekitar Rp 22,79 juta untuk sepeda motor biasa yang menggunakan bensin.

Saat ini baru ada 10 sepeda motor seperti itu di jalan-jalan Kigali, tapi perusahaannya akan membuat 600 buah lagi dalam waktu dekat.

Pengendara sepeda motor listrik itu harus membawa sebuah baterai yang sudah kosong untuk mendapatkan gantinya yang bisa digunakan untuk jarak sekitar 70 km. Pada 2016, empat orang pebisnis dari berbagai negara membentuk perusahaan untuk membuat sepeda motor listrik sebagai alat angkutan murah di Rwanda.

Rwanda adalah salah satu negara yang berusaha keras untuk mengurangi polusi. Pada 2008, negara itu melarang penggunaan kantong plastik. Tahun lalu dikeluarkan larangan penggunaan bahan plastik sekali pakai seperti botol air minum. Menurut PBB tiap tahun delapan juta sampah plastik hanyut ke laut, dan merugikan usaha perikanan serta meracuni kehidupan laut. [ii/ft]

XS
SM
MD
LG