Tautan-tautan Akses

Rusia Tuduh Ilmuwannya Berkhianat Serahkan Rahasia Negara ke China


Valery Mitko, Direktur Arctic Academy of Sciences, St. Petersburg, Rusia. (Foto courtesy: arcticas.ru)
Valery Mitko, Direktur Arctic Academy of Sciences, St. Petersburg, Rusia. (Foto courtesy: arcticas.ru)

Sebuah tim jaksa Rusia, Senin (15/6), mendakwa ilmuwan terkemuka berkhianat pada negara karena menyerahkan sejumlah informasi rahasia ke China. Menurut pengacaranya, ilmuwan itu kemungkinan bisa dijatuhi hukuman hingga 20 tahun penjara bila dinyatakan bersalah.

Valery Mitko, direktur Arctic Academy of Sciences di St. Petersburg, telah dikenai tahanan rumah sejak pihak berwenang menuduhnya melakukan pengkhianatan tingkat tinggi, Februari lalu. Ivan Pavlov, pengacaranya, mengatakan, ilmuwan berusia 78 tahun itu bepergian ke China dua kali setahun untuk memberi kuliah sebagai dosen tamu, dan membantah memberikan informasi rahasia ke pihak berwenang China.

Menurut Pavlov, Mitko memang bepergian ke China dengan membawa sejumlah dokumen, namun dokumen tersebut berisi informasi pendidikan dan bukan rahasia negara. “Ini tuduhan yang tidak masuk akal,” kata Pavlov yang berharap tuduhan itu dibatalkan sebelum pengadilan dimulai.

Seorang sumber mengatakan kepada kantor berita Interfax, Mitko dituduh memberikan informasi ke China mengenai metoda-metoda yang digunakan untuk mendeteksi kapal-kapal selam.

Sejumlah ilmuwan Rusia ditangkap dalam beberapa tahun terakhir atas tuduhan berkhianat kepada negara karena menyerahkan informasi-informasi sensitif ke pihak-pihak asing. Menurut para pengecam Kremlin, penangkapan-penangkapan tersebut dilakukan karena perasaan ketakutan pemerintah yang berlebihan dan tanpa bukti konkret. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG