Tautan-tautan Akses

Rusia Serukan Pengendalian Diri di Suriah Pasca Serangan di Pusat Pasokan Senjata Hizbullah


Pemerintah Rusia meminta Israel dan negara-negara lain agar menghindari tindakan apapun yang dapat meningkatkan ketegangan di Suriah, setelah Israel, Kamis (27/4) melancarkan serangan udara terhadap sebuah pusat pasokan senjata di dekat Bandara Internasional Damaskus.

"Semua negara perlu menahan diri dari melakukan tindakan apapun yang dapat meningkatkan ketegangan di kawasan yang sedang bergolak ini,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada wartawan di Moskow. Peskov juga mengatakan kedaulatan Suriah harus dihormati.

Pusat persenjataan itu dikelola oleh kelompok Lebanon, Hizbullah. Pemberontak Suriah dan sumber-sumber intelijen di kawasan menyatakan serangan-serangan udara itu menarget senjata-senjata yang dikirim dari Iran dengan pesawat-pesawat kargo komersial dan militer.

Sepanjang perang Suriah, yang dimulai pada Maret 2011, Israel telah menyatakan tidak akan mengizinkan pengiriman senjata dari Iran untuk unit-unit Hizbullah yang bertempur di Suriah.

Pasukan Israel telah berkali-kali melakukan serangan udara atau serangan-serangan lain untuk menghentikan kegiatan semacam itu, di mana militer kerap menolak untuk mengukuhkan tanggung jawabnya atas serangan-serangan tersebut. Hizbullah dan Israel saling bertempur dalam Perang Lebanon tahun 2006.

Para anggota Hizbullah secara terbuka bertempur di Suriah dengan mendukung Presiden Bashar al-Assad sejak 2013. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG