Tautan-tautan Akses

Rusia Sepakat untuk Memperpanjang Kesepakatan Ekspor Biji-bijian untuk Jangka Pendek


Kapal pengangkut biji-bijian asal Ukraina terlihat berlayar di Laut Hitam di dekat pelabuhan Odesa di Ukraina, pada 2 November 2022. (Foto: Reuters/Serhii Smolientsev)
Kapal pengangkut biji-bijian asal Ukraina terlihat berlayar di Laut Hitam di dekat pelabuhan Odesa di Ukraina, pada 2 November 2022. (Foto: Reuters/Serhii Smolientsev)

Rusia mengatakan, pada Senin (13/3), bahwa pihaknya siap untuk mengizinkan perpanjangan kesepakatan ekspor biji-bijian Ukraina yang telah membantu menurunkan harga pangan global, tetapi hanya untuk 60 hari.

Delegasi Rusia pada pembicaraan dengan pejabat senior PBB menggambarkan percakapan pada Senin itu sebagai "komprehensif dan jujur" tetapi mengatakan Rusia ingin melihat "kemajuan nyata" pada perjanjian paralel tentang ekspor Rusia sebelum wacana kesepakatan biji-bijian Ukraina kembali muncul untuk diperpanjang.

Kesepakatan yang dinamakan Black Sea Grain Initiative itu memungkinkan Ukraina – salah satu produsen biji-bijian terkemuka di dunia – untuk mengirimkan makanan dan pupuk dengan aman dari tiga pelabuhan Ukraina.

Kesepakatan itu ditengahi oleh PBB dan Turki pada Juli tahun lalu untuk membantu meringankan krisis pangan global dan diperpanjang selama 120 hari pada November. Perpanjangan itu akan berakhir pada Sabtu (18/3) mendatang.

Delegasi Rusia pada pembicaraan yang berlangsung di Jenewa itu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin bahwa "di saat ekspor komersial produk Ukraina dilakukan dengan kecepatan tetap dan mendatangkan keuntungan besar bagi Kyiv, pembatasan ekspor pertanian Rusia masih berlaku."

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan kepada wartawan di Washington pada Senin bahwa kesepakatan itu adalah "instrumen penting pada masa kritis."

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan pada Senin bahwa "Perserikatan Bangsa-Bangsa tetap berkomitmen penuh pada Inisiatif itu, serta upaya PBB untuk memfasilitasi ekspor makanan dan pupuk Rusia."

Sementara itu, upaya memperebutkan Kota Bakhmut di Ukraina timur berlangsung sengit pada Senin, menurut kedua belah pihak, di saat perjuangan selama berbulan-bulan untuk menguasai daerah itu kini semakin menegang.

Militer Ukraina mengatakan pihaknya menggunakan artileri, tank, dan senjata lain untuk menghalau upaya Rusia merebut kota itu. [lt/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG