Tautan-tautan Akses

Rencana Penobatan Ancam Jadwal Pemilu di Thailand


ARSIP – Putra Mahkota Thailand saat itu, Maha Vajiralongkorn, melambaikan tangan kepada para pendukung monarki yang berkumpul untuk memberi penghormatan kepada Raja Bhumibol Adulyadej sebelum ia berangkat ke Grand Palace dari RS Siriraj untuk berpartisipasi dalam acara peringatan penobatan raja di Bangkok, Thailand, 5 Mei 2010 (foto: Reuters/Sukree Sukplang/Foto Arsip)
ARSIP – Putra Mahkota Thailand saat itu, Maha Vajiralongkorn, melambaikan tangan kepada para pendukung monarki yang berkumpul untuk memberi penghormatan kepada Raja Bhumibol Adulyadej sebelum ia berangkat ke Grand Palace dari RS Siriraj untuk berpartisipasi dalam acara peringatan penobatan raja di Bangkok, Thailand, 5 Mei 2010 (foto: Reuters/Sukree Sukplang/Foto Arsip)

Perdana Menteri Thailand hari Selasa (19/6) mengatakan pemerintah militer baru akan mengadakan pemilihan umum setelah upacara penobatan raja Thailand yang baru, yang menimbulkan keraguan tentang janji bahwa pemiliu akan dilangsungkan Februari 2019.

Junta militer yang berkuasa merebut kekuasaan dari pemerintah terpilih pada Mei 2014 dan telah menggeser tanggal yang dijanjikan untuk pelaksanaan pemilu baru. Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mengatakan kepada wartawan, pemerintahnya sedang mempersiapkan penobatan Raja Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun (baca: Vaji-Long-Korn Bodin-Dradeba-Yava-Rangkun), dan baru pertama kali diumumkan di hadapan publik bahwa pemilu hanya akan berlangsung setelah upacara penobatan tersebut.

Belum ada tanggal yang ditetapkan bagi upacara penobatan itu. Vajiralongkorn naik tahta setelah ayahnya mangkat tahun 2016. [em/al]

XS
SM
MD
LG