Tautan-tautan Akses

Reformasi Perbankan Disambut Gembira, Tapi Belum Mencukupi


Reformasi dianggap tidak mencakup sebagian besar sistem finansial di luar sektor perbankan, sehingga masih rentan terhadap krisis ekonomi.

Reformasi yang ditujukan untuk mengurangi kemungkinan krisis finansial baru oleh sistem perbankan global disambut gembira oleh para investor, tetapi menimbulkan kritik dari beberapa pakar ekonomi.

Pejabat finansial dari seluruh dunia yang bertemu di Swiss mengumumkan persetujuan itu hari Minggu, di mana diusulkan agar bank-bank diwajibkan memiliki cadangan modal lebih besar. Dengan persyaratan jumlah cadangan modal yang lebih besar, bank-bank komersial akan mampu mengatasi situasi jika terjadi kegagalan investasi atau kredit macet.

Hari Senin, harga saham di beberapa sektor perbankan naik, yang mungkin merupakan pertanda kepercayaan terhadap adanya aturan baru ini.

Namun, beberapa pakar ekonomi mengatakan persyaratan cadangan modal itu masih terlalu rendah. Ekonom lain, termasuk profesor dari University of Maryland, Peter Morici, mengatakan reformasi ini masih terbatas sifatnya. Ia mengatakan kepada VOA, reformasi ini tidak meliputi sebagian besar dari sistem finansial di luar sektor perbankan, sehingga akibatnya ekonomi masih tetap rentan terhadap permasalahan seperti sebelumnya.

Berdasarkan aturan yang lama, bank-bank bisa meminjamkan sebanyak 98 persen dari jumlah modal usaha, dan hanya menahan 2 persen modal sebagai cadangan untuk mendanai investasi yang gagal. Aturan baru ini meningkatkan persyaratan cadangan ini sampai 7 persen.

XS
SM
MD
LG