Tautan-tautan Akses

Raja Salman: Jemaah Haji Lebih Sedikit, Upaya Lebih Besar


Para jemaah haji di sekitar Kabah saat pelaksanan puncak ibadah Haji, Jumat, di Mekkah, Jumat, 31 Juli 2020. (Foto: AFP)
Para jemaah haji di sekitar Kabah saat pelaksanan puncak ibadah Haji, Jumat, di Mekkah, Jumat, 31 Juli 2020. (Foto: AFP)

Raja Salman mengatakan pihak berwenang Arab Saudi butuh “upaya ganda” untuk menggelar ibadah haji secara terbatas tahun ini. Dia mengatakan hal itu setelah keluar dari rumah sakit usai menjalani operasi kantong empedu.

Ibadah Haji tahun ini hanya diikuti oleh 10 ribu Jemaah yang sudah berada di Arab Saudi, menyusut dibanding pelaksanaan ibadah 2019 yang diikuti 2,5 juta Jemaah dari seluruh dunia.

“Menyelenggarakan ibadah (haji) di bawah bayang-bayang pandemic…mengharuskan mengurangi jumlah Jemaah, tapi mengharuskan sejumlah badan pemerintah untuk melakukan upaya dua kali lipat,” kata Raja Salman yang berusia 84 tahun itu, dalam pernyataannya seperti dikutip oleh kantor berita AFP. Pernyataan Raja Salam itu dibacakan oleh penjabat menteri media Majid Al-Qasabi dan disiarkan oleh televisi pemerintah.

“Penyelenggaraan Haji tahun ini dibatasi hanya untuk jemaah dalam jumlah yang sangat terbatas dari berbagai negara. Hal itu untuk memastikan ibadah dilaksanakan hingga selesai mesti dalam situasi sulit,” katanya.

Pidato Raja Salman itu untuk memperingati Hari Raya Iduladha dan dibacakan satu hari setelah raja meninggalkan rumah sakit setelah dirawat selama 10 hari karena menjalani operasi pengangkatan kantong empedu.

Raja Salman mengatakan para pihak berwenang menerapkan “pencegahan kesehatan skala tertinggi” selama pelaksanaan ibadah Haji.

Para jemaah, yang semuanya sudah menjalani tes virus corona, diwajibkan mengenakan masker dan mematuhi aturan menjaga jarak aman.

Dalam ritual terakhir ibadah Haji, yaitu “melempar Jumrah” pada Jumat (31/7), pihak berwenang Arab Saudi menyediakan batu-batu kerikil yang sudah disanitasi untuk melindungi dari pandemi.

Protokol kesehatan ketat itu tampaknya berhasil karena Kementerian Kesehatan Arab Saudi melaporkan tidak ada kasus infeksi virus corona di tempat suci itu pada Rabu (29/7) atau Kamis (30/7). [ft]

XS
SM
MD
LG