Tautan-tautan Akses

Serangan Bunuh Diri Hantam Pusat Pelatihan Polisi Pakistan, 80 Tewas


Polisi Pakistan memeriksa lokasi pemboman di kawasan perbatasan di Shabaqadar, dekat Peshawar (13/5).
Polisi Pakistan memeriksa lokasi pemboman di kawasan perbatasan di Shabaqadar, dekat Peshawar (13/5).

Hampir semua korban tewas hari Jumat di Shabaqadar, Charsadda, daerah perbatasan dengan Afghanistan, adalah taruna yang baru dilatih.

Setidaknya 80 orang tewas akibat serangan kembar bom bunuh diri di Pakistan barat laut. Taliban Pakistan mengaku bertanggungjawab, menyebut serangan itu sebagai balasan atas tewasnya pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden.

Kedua pembom itu menyerang pusat pelatihan paramiliter di provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Menurut pejabat, sebagian besar yang tewas adalah siswa kepolisian baru. Lebih dari 120 orang cedera, banyak yang luka parah.

Saksi mata mengungkapkan serangan hari Jumat itu terjadi selagi puluhan kadet baru menumpang kendaraan untuk pulang sebentar.

Jurubicara Taliban Pakistan mengatakan, serangan lebih lanjut akan dilancarkan untuk membalas kematian bin Laden dalam operasi militer Amerika di Abbottabad, Pakistan, 2 Mei.

Pejabat Pakistan, Amerika, PBB dan Inggris mengutuk serangan hari Jumat itu. Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan PBB tetap memihak Pakistan yang berupaya memerangi terorisme.

Di tempat lain di barat laut, pejabat keamanan Pakistan mengatakan serangan pesawat tak berawak Amerika menewaskan tiga orang di wilayah kesukuan Waziristan Utara dekat perbatasan Afghanistan.

Itu merupakan serangan ke empat sejak kematian bin Laden dan terjadi di saat ketegangan antara Amerika dan Pakistan meningkat, dan pimpinan Pakistan mengecam serbuan Amerika yang menewaskan bin Laden.

Hari Jumat, pejabat militer Pakistan mengatakan ketua komite gabungan kepala staf Pakistan Jenderal Khalid Shameem Wynne, membatalkan kunjungan tanggal 22 Mei ke Amerika karena situasi sekarang ini.

Sementara itu, pejabat militer dan intelijen Pakistan kepada parlemen melaporkan kegagalan menemukan bin Laden maupun mencium operasi Amerika yang menewaskannya. Kepala intelijen Pakistan, Jenderal Ahmed Shuja Pasha, mengatakan ia bersedia memikul tanggungjawab atas setiap kelalaian pada pihak berwenang.

XS
SM
MD
LG