Tautan-tautan Akses

Prospek Tercapainya Perdamaian di Suriah Meredup


Kepala koordinator oposisi Suriah, Riyad Hijab (foto: dok). Kelompok oposisi utama Suriah mundur dari perundingan yang ditengahi oleh PBB.
Kepala koordinator oposisi Suriah, Riyad Hijab (foto: dok). Kelompok oposisi utama Suriah mundur dari perundingan yang ditengahi oleh PBB.

Prospek bagi sebuah resolusi politik krisis Suriah telah meredup setelah kelompok oposisi utama mundur dari perundingan, yang ditengahi oleh PBB.

Prospek bagi sebuah resolusi politik krisis Suriah telah meredup setelah kelompok oposisi utama mundur dari perundingan yang ditengahi oleh PBB, dengan rezim Suriah. Grup 'Dukungan Internasional Bagi Suriah' telah diminta untuk membantu perundingan.

Pihak oposisi Komite Tinggi Negosiasi menyalahkan pemerintah Suriah atas peningkatan ketegangan dalam pertempuran yang telah terjadi sejak kedua pihak menyepakati gencatan senjata.

Dalam konferensi pers hari Selasa (19/4) di Jenewa, kepala koordinator oposisi Riyad Hijab menghimbau ke-17 negara Grup Dukungan Internasional Bagi Suriah untuk campur tangan.

"Mereka bisa meneliti dan mengevaluasi kembali prosedur kemanusiaan yang telah dilakukan dan juga mengevaluasi penghentian permusuhan, yang telah berakhir," katanya.

Dalam sebuah pernyataan, pihak oposisi mengatakan akan menghentikan sementara partisipasinya dalam pembicaraan politik di Jenewa dengan alasan kekhawatiran atas "pelanggaran gencatan senjata" yang dilakukan pemerintah Suriah.

Dalam upaya memperkuat klaim bahwa rezim Presiden Bashar al-Assad bertanggung jawab atas sejumlah besar aksi kekerasan, kelompok itu hari Selasa mengeluarkan pernyataan baru yang menyalahkan rezim Assad atas serangan udara di Suriah barat laut, yang diklaim telah menewaskan 40 orang.

"Assad mengatakan kepada dunia ia tidak berminat untuk melakukan diplomasi bagi perdamaian," kata Komite Tinggi Negosiasi.

Menlu John Kerry dan menteri-menteri luar negeri dalam Group Dukungan Internasional Bagi Suriah telah melakukan beberapa putaran pembicaraan namun Amerika mengakui masih ada tantangan-tantangan yang dihadapi. [zb/al]

XS
SM
MD
LG