Ia menuju rumah pribadinya di Seoul hari Minggu (12/3) di mana ratusan orang pendukung telah memrotes penggulingannya.
Mahkamah Konsitusi hari Jumat mendukung keputusan parlemen memakzulkan Park, dan menurunkannya dari jabatan atas skandal yang melibatkan teman dekatnya.
Namun, dia tetap di istana sementara rumah pribadinya, yang selama ini kosong, mempunyai perabotan dan perlengkapan lain.
Puluhan ribu orang warga Korea Selatan yang mendukung pelengserannya turun ke jalan-jalan akhir pekan ini, menyambut dengan gembira dan melambaikan bendera, sementara kelompok lainnya, yakni, orang-orang yang mendukung Park berjanji akan melawan apa yang mereka sebut “pembunuhan politik.”
Polisi Seoul mengantisipasi kekerasan antara kedua kelompok, apalagi setelah 3 pemrotes tewas dalam bentrokan sejak keputusan mahkamah diumumkan.
Kejatuhan mendadak dan mengagetkan kepresidenan Park disebabkan tuduhan bahwa skandal penyuapan jutaan dolar dijalankan dari istana presiden.
Bulan Desember, 234 orang dari anggota Majelis Nasional yang beranggotakan 300 itu memberi suara yang memakzulkan Park.
Citra presiden sebagai pemimpin yang kuat dan sangat bersih anjlok setelah tuduhan bahwa teman-lamanya yang sangat akrab, Choi Soon-sil, dengan rahasia memanfaatkan keeratan hubungannya dengan Park untuk memaksa perusahaan-perusahaan besar Korea Selatan untuk menyumbang kira-kira $ 65 juta kepada dua yayasan yang tidak jelas, dan pada waktu yang sama sebagian dana itu dan kontrak yang sangat menguntungkan disalurkan ke perusahaan milik Park sendiri dan temannya itu. [gp]
