Tautan-tautan Akses

Presiden Mikronesia Tuduh China Lakukan ‘Perang Politik’


Presiden Mikronesia David Panuelo berbicara dalam Sidang Umum PBB di New York, pada 22 September 2022. (Foto: AP/Jason DeCrow, File)
Presiden Mikronesia David Panuelo berbicara dalam Sidang Umum PBB di New York, pada 22 September 2022. (Foto: AP/Jason DeCrow, File)

Presiden Mikronesia menuduh China telah melakukan "perang politik" dalam sebuah surat yang ditujukan kepada para pemimpin negara lainnya dan membahas pengalihan hubungan diplomatik dari China ke Taiwan dengan imbalan $50 juta.

Presiden David Panuelo mengatakan China telah menggunakan taktik jahat, termasuk memata-matai dan menawarkan suap, untuk memastikan bahwa jika berperang dengan Taiwan, Mikronesia akan bersekutu dengan China daripada Amerika Serikat, atau setidaknya tidak memihak.

Panuelo mengirimkan surat setebal 13 halaman tertanggal 9 Maret, yang diperoleh Associated Press, kepada gubernur negara bagian dan pemimpin politik negara-negara Pasifik lainnya.

Surat itu mewakili penilaian jujur yang tidak biasa tentang motif China di kawasan tersebut dan mengungkapkan insentif keuangan bagi negara-negara kecil untuk mengubah hubungan diplomatik mereka.

Jika Mikronesia mengalihkan kesetiaan ke Taiwan, itu akan menjadi kemenangan langka bagi pulau yang memiliki pemerintahannya sendiri, setelah beberapa negara Pasifik mengalihkan kesetiaan dari Taiwan ke China dalam beberapa tahun terakhir.

“Saya percaya bahwa nilai-nilai kita saat ini sedang digunakan untuk melawan kita,” tulis Panuelo dalam suratnya. “Salah satu alasan keberhasilan perang politik China di begitu banyak arena adalah karena kita disuap untuk terlibat, disuap untuk diam.”

Dia mencontohkan, ketika wakil presidennya masih menjadi senator, dia diminta oleh duta besar China untuk menerima amplop berisi uang, yang dia tolak.

China sendiri telah membantah tuduhan itu.

Panuelo memberikan contoh lain dari apa yang disebutnya aktivitas "zona abu-abu" China. Dia mengatakan bahwa kapal penelitian China telah beroperasi di dalam wilayah laut Mikronesia untuk memata-matai, dengan memetakan potensi sumber daya alam dan jalur perjalanan kapal selam.

Dia mengatakan bahwa ketika dia melakukan perjalanan ke Fiji pada bulan Juli untuk menghadiri Forum Para Pemimpin Kepulauan Pasifik, dia diikuti oleh dua pria asal China, yang diketahui bekerja untuk Kedutaan Besar China di Fiji dan juga seorang petugas intelijen.

Dia mengatakan bahwa pada bulan Februari, dia bertemu dengan Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu dan memberitahunya bahwa Mikronesia akan membutuhkan uang untuk dana abadi jika ingin beralih kesetiaan diplomatik.

Dia mengatakan Mikronesia juga akan menerima paket bantuan tahunan $15 juta dan Taiwan akan mengambil alih berbagai proyek yang telah dimulai China, termasuk pusat konvensi nasional, dua kompleks pemerintah negara bagian, dan dua pusat kebugaran. [lt/jm]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG