Presiden Madagaskar Andry Rajoelina menyatakan masih berkuasa di negaranya, walauapun sekelompok tentara pembangkang mengklaim telah mengambil alih kekuasaan di negara ini.
Presiden Rajoelina menyampaikan demikian kepada wartawan pada hari Rabu di ibukota, Antananarivo, setelah memberikan suara dalam referendum mengenai konstitusi yang didukung pemerintahnya.
Ia mengatakan sebuah kelompok terdiri dari 20 perwira militer telah mengeluarkan ancaman mati terhadap dirinya jika tidak mundur. Tapi, Rajoelina mengaku tidak takut dengan ancaman tersebut.
Para pejabat militer mengatakan Kamis bahwa kelompok perwira militer yang melakukan pemberontakan dan mengaku telah mengambil alih kekuasaan bersembunyi di sebuah barak militer. Sejumlah kecil rincian negosiasi mereka dengan pemerintah terungkap.
Para saksi mengatakan pemerintah Rajoelina tampaknya masih memiliki kontrol atas lembaga-lembaga pemerintah.
