Tautan-tautan Akses

Presiden Iran: Usaha Tekanan Maksimum AS Gagal


Presiden Iran Hassan Rouhani di bandara Mehrabad sebelum bertolak ke New York untuk menghadiri Sidang Majelis Umum PBB, Senin (29/9). (Foto: Kantor Kepresidenan Iran)
Presiden Iran Hassan Rouhani di bandara Mehrabad sebelum bertolak ke New York untuk menghadiri Sidang Majelis Umum PBB, Senin (29/9). (Foto: Kantor Kepresidenan Iran)

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, usaha tekanan maksimum yang diberlakukan pemerintahan Trump telah gagal, dan sanksi-sanksi yang diberlakukan AS setelah meninggalkan perjanjian program nuklir Iran 2015 menunjukkan keputusasaan AS.

Berbicara sebelum melakukan perjalanan ke New York untuk berpatisipasi pada sidang-sidang Majelis Umum PBB, Rouhani juga mengatakan AS dan Arab Saudi telah membesar-besarkan kerusakan yang diakibatkan serangan terhadap fasilitas-fasilitas minyak Saudi sebelumnya bulan ini.

Rouhani menuduh pemerintahan Trump ingin mengambil alih kendali kawasan itu. Sebelumnya ia mengatakan, rencana kehadirannya pada sidang PBB kali ini termasuk mengajukan rencana kerjasama regional bagi perdamaian.

Para pejabat AS dan Saudi menuding Iran mendalangi serangan itu, yang menghentikan sebagian produksi minyak Arab Saudi. PM Inggris Boris Johnson mengatakan, Senin (23/9), pemerintahnya meyakini kemungkinan besar Iran bertanggungjawab.

Para pejabat Iran, termasuk Rouhani, membantah Iran terlibat.

Sementara banyak pemimpin dunia akan melangsungkan pembicaraan di sela-sela sidang PBB pekan ini, pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Rouhani kemungkinan tidak akan terjadi.

Trump mengatakan, Minggu, ia tidak berniat berbicara dengan Rouhani, dan presiden Iran itu telah mengatakan bahwa ia tidak akan bertemu dengan Trump sebelum AS mencabut sanksi-sanksi ekonomi terhadap negara itu.

Trump mengumumkan pemberlakuan sanksi-sanksi baru terhadap bank nasional Iran, sehingga meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Republik Islam tersebut. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG