Presiden China Xi Jinping, yang juga ketua Partai Komunis, telah bertemu dengan Eric Chu, pemimpin Partai Nasionalis yang berkuasa di Taiwan, untuk membicarakan perkembangan proses seberang-menyeberang Selat Taiwan.
Chu mengatakan sebelum pertemuan itu di Balai Agung Rakyat di Beijing hari Senin (4/5) bahwa ia berharap Taiwan dan China akan terus mengusahakan perdamaian di kawasan itu dan bekerjasama dalam isu-isu seperti lingkungan hidup dan ekonomi.
Chu, yang kemungkinan akan menjadi calon presiden di Taiwan tahun depan, tidak menyebut pembangunan lapangan terbang dan infrastruktur di Kepulauan Spratley yang disengketakan, yang juga diklaim beberapa negara tetangga China, termasuk Taiwan, Filipina dan Vietnam.
Chu bertemu hari Minggu lalu dengan anggota Komite Tetap Politbiro China, Yu Zhengsheng, di Shanghai. Yu menyarankan pembicaraan yang berhubungan dengan peran Taiwan dalam Bank Investasi Infrastruktur Asia yang dipimpin China. China menghendaki Taiwan untuk bergabung, tetapi bukan atas namanya, supaya tidak memberi makna pulau itu satu negara merdeka.
China dan Taiwan pecah dalam perang saudara tahun 1949. Beijing memandang pulau itu sebagai provinsi yang memberontak dan telah mengancam penggunaan paksaan, kalau perlu, untuk menyatukannya kembali dengan China.
