Tautan-tautan Akses

Presiden Baru Rowhani Suara Moderat untuk Iran


Presiden baru Iran Hassan Rowhani, mantan negosiator nuklir Iran, saat memberikan suara dalam pemilihan presiden (14/6). (AP/Vahid Salemi)
Presiden baru Iran Hassan Rowhani, mantan negosiator nuklir Iran, saat memberikan suara dalam pemilihan presiden (14/6). (AP/Vahid Salemi)

Kandidat ulama dari golongan moderat Hassan Rowhani memenangkan pemilihan presiden Iran dengan lebih dari 50 persen suara.

Menteri Dalam Negeri Iran Mostafa Mohamad Najar menyatakan ulama moderat Hasan Rowhani sebagai pemenang pemilihan presiden negara itu, dalam sebuah kemenangan mencengangkan bagi penguasa negara itu yang berhaluan garis keras.

Rowhani wakil favorit kelompok reformis dan mantan perunding nuklir, menerima hampir 19 juta suara dari keseluruhan 37 juta suara. Ia berhasil meraih sedikit diatas 50 persen suara, sehingga tidak membutuhkan pemilihan putaran kedua. Kandidat kedua, walikota Teheran Mahamd Bagher Qalibaf tertinggal jauh dari Rowhani dengan 16 persen jumlah suara.

Amerika memberi selamat kepada rakyat Iran atas partisipasi mereka dalam pemilihan, dan juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan pemerintahan Barack Obama menghormati hasil pemilihan itu. Tetapi pernyataan Carney juga disertai catatan bahwa pemilihan itu berlangsung dengan latar belakang berbagai hambatan dan pembatasan oleh pemerintah, termasuk kurangnya transparansi, sensor media dan intimidasi oleh fihak keamanan.

Carney mengatakan Amerika berharap pemerintah Iran akan memperhatikan keinginan rakyatnya dan membuat pilihan demi masa depan yang lebih baik untuk mereka. Ia menegaskan kembali kesediaan Amerika untuk berdialog dengan Iran guna mencapai solusi diplomatik sehubungan program nuklirnya.

Sekitar 50 juta warga Iran berhak memberikan suara dalam pemilihan Jumat, sehingga diperkirakan jumlah pemilih mencapai diatas 70 persen.

Rowhani akan menggantikan Presiden Mahmud Ahmadinejad, yang sudah jadi presiden untuk dua masa jabatan.

Pemilihan Ahmadinejad pada 2009 telah memicu protes yang luas dan disusul penumpasan berdarah oleh pemerintah.
XS
SM
MD
LG