Tautan-tautan Akses

Presiden Filipina Akui Pernah Bunuh Tersangka Penjahat


Presiden Filipina Rodrigo Duterte saat bertemu dengan komunitas Filipina di Phnom Penh, Kamboja, 13 Desember 2016. (AP Photo/Heng Sinith)
Presiden Filipina Rodrigo Duterte saat bertemu dengan komunitas Filipina di Phnom Penh, Kamboja, 13 Desember 2016. (AP Photo/Heng Sinith)

Menurut kantor berita AFP, Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan, ia secara pribadi pernah menghabisi nyawa sejumlah tersangka kriminal ketika menjabat sebagai walikota untuk memberi contoh kepada polisi.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengeluarkan pernyataan itu Senin malam lalu di hadapan sejumlah pengusaha sewaktu membahas usahanya membasmi peredaran ilegal narkoba. Sudah menjadi diketahui publik, sejak menjadi presiden 30 Juni lalu, ribuan orang yang terkait perdagangan narkoba dibunuh oleh polisi dan sejumlah orang yang tidak diketahui identitasnya.

Setelah berbicara mengenai polisi yang membunuh para tersangka dalam perang terhadap kejahatan yang digelar pemerintahnya, Duterte mengatakan, ia memimpin usaha serupa ketika menjabat sebagai walikota Davao, sebuah kota besar di Filipina selatan yang dipimpinnya selama hampir 20 tahun.

Dalam pidatonya di istana kepresidenan, Duterte mengatakan, “Di Davao, saya melakukannya sendiri. Hanya untuk menunjukkan kepada polisi bahwa kalau saya dapat melakukannya, kenapa mereka tidak.” Presiden itu juga mengatakan, ia melakukan itu dengan berkeliling menggunakan sepeda motor.

Duterte,yang berusia 71 tahun, juga menanggapi kecaman dari kelompok-kelompok HAM dan dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengenai taktik anti-kejahatannya. Ia mengatakan, ia tidak akan terintimidasi oleh kecaman-kecaman itu sehingga menghentikan usahanya. [ab/as]

Recommended

XS
SM
MD
LG