Tautan-tautan Akses

Populasi Satwa Liar Turun Hampir 60 Persen Sejak 1970


Dua ekor rusa saling mengaitkan tanduknya di Richmond Park, London Barat, Inggris (Foto: dok).
Dua ekor rusa saling mengaitkan tanduknya di Richmond Park, London Barat, Inggris (Foto: dok).

Laporan bersama World Wildlife Fund dan Zoological Society of London memperingatkan bahwa jika kecenderungan seperti sekarang ini berlanjut, penurunan populasi mamalia, unggas, ikan, amfibi dan reptil dapat turun delapan persen lagi sampai tahun 2020.

Populasi satwa liar di seluruh dunia telah berkurang hampir 60 persen sejak 1970 dan aktivitas manusia adalah penyebabnya, sebut laporan yang dilansir oleh kelompok-kelompok konservasi.

Laporan bersama yang disusun World Wildlife Fund dan Zoological Society of London itu memperingatkan bahwa jika kecenderungan seperti sekarang ini berlanjut, penurunan populasi mamalia, unggas, ikan, amfibi dan reptil dapat turun delapan persen lagi sampai tahun 2020, atau pengurangan sekitar dua persen per tahun.

Dirjen WWF International Marco Lambertini mengatakan kita akan menyaksikan kepunahan satwa liar dengan laju yang tak pernah terjadi sebelumnya.

Laporan itu didasarkan pada indeks spesies yang dikompilasi untuk pemantauan jangka panjang oleh para ilmuwan. Daftar ini mencakup 3.700 spesies hewan dari 14 ribu lebih populasi yang beragam di seluruh dunia.

Menurut laporan tersebut, penurunan drastis populasi satwa liar bisa dikaitkan langsung dengan pembangunan manusia. Meningkatnya populasi manusia, lebih dari dua kali lipat sejak 1960 menjadi sekitar 7,4 miliar orang, menyebabkan ruang dan makanan yang lebih sedikit bagi satwa lainnya dan dapat membuat mereka punah jika tidak ada perubahan yang dilakukan.

“Kita perlu beralih ke pendekatan yang memisahkan pembangunan manusia dan ekonomi dari degradasi lingkungan. Ini mungkin pergeseran budaya dan perilaku paling dalam yang dialami peradaban manapun,” kata Lambertini.

Kelompok-kelompok lingkungan hidup meminta negara-negara agar mewujudkan peralihan itu. Lambertini menyampaikan kepada kantor berita Perancis AFP bahwa rencana pembangunan berkelanjutan yang baru-baru ini diluncurkan PBB dapat membantu mengurangi ancaman terhadap keragaman hayati. [uh/lt]

XS
SM
MD
LG