Tautan-tautan Akses

Polisi Tembakkan Gas Air Mata ke Pengunjuk Rasa Setelah Mosi Tidak Percaya Pemerintahan Macron Gagal Disahkan


Polisi Prancis dan polisi anti huru hara CRS berdiri di dekat api ketika para demonstran berkumpul di Place de la Concorde dekat Majelis Nasional di Paris, Prancis, 16 Maret 2023. (Foto: REUTERS/Lucien Libert)
Polisi Prancis dan polisi anti huru hara CRS berdiri di dekat api ketika para demonstran berkumpul di Place de la Concorde dekat Majelis Nasional di Paris, Prancis, 16 Maret 2023. (Foto: REUTERS/Lucien Libert)

Polisi Prancis pada Senin (20/3) menembakkan gas air mata ke para pengunjuk rasa yang berdemonstrasi menentang rencana reformasi pensiun yang diajukan pemerintah, ketika aksi protes semakin tegang setelah mosi tidak percaya terhadap pemerintahan Presiden Emmanuel Macron gagal disahkan di parlemen.

Pemerintahan Macron hampir tidak lolos dari mosi tidak percaya di Majelis Nasional hari Senin, setelah mengesampingkan majelis rendah parlemen Prancis untuk mendorong reformasi sistem pensiun di negara itu, yang banyak ditentang masyarakat.

Hasil pemungutan suara mosi tidak percaya itu membawa kelegaan bagi Macron, karena apabila mosi itu disahkan, maka pemerintahannya harus dibubarkan dan RUU reformasi sistem pensiun pun harus dibatalkan. Reformasi pensiun yang dilakukan Macron mengubah usia pensiun dari yang sebelumnya 62 tahun menjadi 64 tahun.

Pasukan polisi Prancis terlihat berdiri di tengah bentrokan dengan pengunjuk rasa di Paris, Prancis, 31 Januari 2023. (Foto: Reuters)
Pasukan polisi Prancis terlihat berdiri di tengah bentrokan dengan pengunjuk rasa di Paris, Prancis, 31 Januari 2023. (Foto: Reuters)

Meski demikian, kelegaan itu belum tentu bertahan lama.

Pasalnya, hasil pemungutan suara itu sangat tipis. Sebanyak 278 anggota parlemen mendukung mosi tidak percaya yang diajukan tiga partai, hanya kurang sembilan suara dari ambang batas yang diperlukan untuk mengesahkan mosi tersebut.

Selain itu, berbagai serikat kerja dan pengunjuk rasa telah berjanji akan meneruskan aksi mogok kerja dan berdemonstrasi menentang reformasi tersebut. Salah seorang pengunjuk rasa asal Kota Lille, Vladimir Niedou, mengatakan bahwa selisih tipis suara tersebut tidak mengejutkan dan bisa saja menghasilkan gerakan yang lebih masif.

Di Kota Bordeaux, di selatan Prancis, tong-tong sampah yang dibakar dijejerkan di sepanjang trotoar, sementara ratusan pengunjuk rasa berpawai di jalanan ketika malam tiba.

Rencananya, aksi mogok kerja dan unjuk rasa nasional akan digelar pada Kamis, 23 Maret mendatang. [rd/rs]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG