Kepolisian Swiss bergerak pada Rabu (15/5) pagi untuk menyingkirkan puluhan demonstran mahasiswa pro-Palestina yang berada di Universitas Bern, kampus menyampaikan itu dalam sebuah pernyataan.
Demonstrasi mahasiswa telah meningkat di seluruh Eropa Barat dalam beberapa pekan terakhir. Para pendemo menuntut pengakhiran pertumpahan darah di Gaza dan mendesak pemutusan hubungan dengan Israel.
Polisi Swiss bertindak setelah permintaan dari pengelola Universitas Bern, yang menggambarkan bahwa tindakan para mahasiswa sebagai “tidak dapat diterima”.
Kelompok terakhir dari sekitar 30 pendemo meninggalkan Universitas Bern pada Rabu pagi. Mereka meneriakkan slogan-slogan pro-Palestina di luar gedung sebelum meninggalkan area tersebut, kata seorang jurnalis dari kantor berita Swiss Keystone-ATS.
Puluhan demonstran telah menguasai sejumlah kawasan di kampus, termasuk restoran, sejak Minggu malam.
Mereka menuntut “boikot akademis bagi institusi Israel” dan mengabaikan ultimatum dari kampus untuk meninggalkan kawasan itu.
Rektor universitas itu, Christian Leumann mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan pada Rabu, bahwa dia membuka ruang dialog tetapi “pendudukan dengan tuntutan bermotivasi politik tidak membentuk lingkungan bagi dialog yang membangun”.
Pada Selasa, polisi di Jenewa memindahkan sekitar 50 pendemo pro- Palestina dari sebuah universitas di sana. [ns/uh]
Forum