Polisi Perancis telah membuka dengan paksa sebuah penyulingan minyak besar dekat Paris, yang mengakhiri blokade oleh para pekerja yang mogok karena memrotes rencana perombakan aturan pensiun negara itu. Polisi bergerak menuju penyulingan Grandpuits Jumat pagi, membawa perintah pihak berwenang untuk membuat para pemogok kembali bekerja.
Para pekerja telah berkemah selama beberapa hari di depan penyulingan itu, yang memblokir akses dan turut menyebabkan kekurangan pasokan BBM di seluruh Perancis.
Serikat-serikat buruh di Perancis telah menyerukan aksi demonstrasi dua hari lagi di seluruh pelosok negeri guna menentang rencana merombak sistim pensiun negara itu.
Koordinator pengunjuk rasa menyerukan diadakan protes baru Kamis depan dan pada tanggal 6 November untuk menentang langkah menaikkan usia minimum pensiun dari 60 menjadi 62, serta kenaikan usia minimum untuk memperoleh tunjangan penuh pensiun dari 65 menjadi 67 tahun.
Di Paris para demonstran bentrok dengan polisi anti huru-hara di dekat gedung Senat di mana anggota Senat membahas rancangan undang-undang itu. DPR Perancis menyetujui reformasi usia pensiun itu bulan lalu, dan Senat diperkirakan akan mengikuti jejak itu.
Pemerintah telah minta Senat untuk mengakhiri perdebatan itu dan melakukan pemungutan suara.
Para pendukung menginginkan agar RUU itu diputuskan dalam pemungutan suara Senat hari Jumat. Tetapi para penentang terus berusaha menghambat persetujuan atas RUU itu dengan menyampaikan ratusan amandemen yang masing-masing memerlukan pemungutan suara terpisah.
Berdasarkan prosedur darurat yang diajukan hari Kamis, ketetapan untuk debat terpisah mengenai masing-masing amandemen akan dipeti-eskan.
Presiden Nicolas Sarkozy telah menolak untuk menyerah pada tekanan publik dan bersikeras perombakan sistim pensiun itu diperlukan untuk mencegah agar sistim itu tidak bangkrut.
