"Dari segi diplomasi," itulah mungkin kata-kata yang paling penting diucapkan oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tahun ini.
Karena sangat pentingnya, ia mendatangkan satu panel pakar pekan ini untuk memberinya nasihat mengenai apa yang harus dikatakannya untuk memperingati ulang tahun ke-70 berakhirnya Perang Dunia Kedua tanggal 15 Agustus.
Pertentangan telah muncul antara orang-orang yang menghendaki Abe tetap meminta maaf seperti yang dilakukan oleh para perdana menteri Jepang atas agresi Jepang pada waktu Perang Dunia Kedua dan pemerintahan penjajahannya, dan orang-orang yang mengatakan bahwa agresi dan penjajahan Jepang telah dibesar-besarkan atau bahkan direkayasa.
Abe, yang dikenal mempunyai pandangan sejarah yang diubah, harus mengambil jalan tengah, karena setiap ucapan yang dipandang mengurangi makna permintaan maaf dari masa lampau akan menimbulkan kemarahan China dan Korea Selatan dan mengecewakan Amerika Serikat juga.
