Tautan-tautan Akses

Pilih Charlotte untuk Konvensi, Obama Berharap Menang di North Carolina


Charlotte mampu merangkul 35.000 orang yang menghadiri konvensi Partai Demokrat itu pekan lalu (foto, 4/9/2012).
Charlotte mampu merangkul 35.000 orang yang menghadiri konvensi Partai Demokrat itu pekan lalu (foto, 4/9/2012).

Partai Demokrat mengadakan konvensi di kota Charlotte, North Carolina 4-6 September lalu, untuk meresmikan pencalonan Barack Obama sebagai presiden masa jabatan kedua.

Charlotte di negara bagian North Carolina, yang berpenduduk 750.000 jiwa, merupakan kota di Amerika yang punya ciri lengkap Selatan, seperti aksen bicaranya, makanan-makanan goreng ala Selatan dan keindahan alamnya.

Seorang warga menuturkan, "Kami punya keramahan penduduk Selatan di sini dan terdapat banyak tempat bagus untuk dikunjungi di Charlotte ini, dan kota ini bersifat kekeluargaan."

Charlotte adalah kantor pusat pisang bermerek Chiquita dan tempat balap mobil NASCAR. Kota ini juga menjadi pusat pencarian emas sampai sekarang. Charlotte juga pusat keuangan terbesar kedua di Amerika setelah kota New York, dan menguasai aset bernilai lebih dari dua milyar dolar.

Partai Demokrat telah mencoba menghindari sponsor-sponsor besar dalam kampanye tahun ini. Contohnya, mereka menolak menerima sumbangan-sumbangan dari perusahaan untuk mendanai konvensi itu. Tetapi, partai itu kekurangan uang dan terpaksa mempersingkat pertemuan nasional itu dari empat hari menjadi tiga hari. Presiden Obama menyampaikan pidato pengukuhan dirinya Kamis lalu di stadion football profesional Charlotte yang dibiayai oleh lembaga keuangan kedua terbesar di Amerika.

"Jadi untuk menghindari keterkaitannya dengan bank-bank besar, Partai Demokrat lebih suka menyebut Stadion Bank of America itu dengan Panther Stadium, meminjam nama tim football profesional yang bertanding di sini,” papar seorang wartawan.

Pada pemilu tahun 2008 Obama menang tipis di negara bagian North Carolina ini. Ia merupakan Demokrat pertama yang menang di sini selama lebih dari 30 tahun. Negara bagian itu menyumbangkan 15 electoral votes dalam pemilihan
presiden yang akan ditentukan electoral college itu.

Peter Brown, penyelenggara jajak pendapat dari Universitas Quinnipiac mengatakan, "Ini merupakan sebuah negarabagian yang seandainya dimenangkan oleh Presiden Obama, maka tidak mungkin Romney memenangkan Gedung Putih.”

Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan, Presiden Obama berimbang dengan Mitt Romney di negara bagian ini, dan hal itu mengkhawatirkan pendukung setia asal North Carolina seperti Dwight Price.

"Saya pikir akan sangat sulit. Pada pemilu terakhir, para pemilih muda sangat banyak dan banyak pemilih yang baru pertama kali mengikuti pemilu. Saya harap hal itu akan terulang lagi, tapi saya tidak begitu yakin,” ujar Price.

Lainnya juga tak yakin. Angka pengangguran sebesar 9,6 persen di North Carolina berarti di atas angka pengangguran rata-rata tingkat nasional. Gubernur negara bagian itu, Beverly Purdue, yang berasal dari Partai Demokrat juga sangat tidak populer, dan ia tidak berniat mencalonkan diri untuk kedua kalinya. Direktur Eksekutif Partai Demokrat negarabagian itu juga mengundurkan diri karena terlibat skandal seks.

Namun, Charlotte mampu merangkul 35.000 orang yang menghadiri konvensi itu, dan Partai Demokrat mengharapkan Barrack Obama menang di North Carolina bulan November mendatang.

Recommended

XS
SM
MD
LG