Sebanyak 257 orang dilaporkan tewas akibat pesawat militer Aljazair jatuh tak lama setelah lepas landas. Kantor berita Associated Press melaporkan pesawat jatuh itu di sebuah kawasan pertanian di wilayah utara Aljazair.
Petugas medis bergegas menyambangi area dekat basis militer Boufarik itu setelah kecelakaan.
Farouk Achour, juru bicara Lembaga Perlindungan Sipil Aljazair mengatakan, pesawat itu mengangkut 247 tentara. Sepuluh awak pesawat itu dilaporkan juga tewas dalam kecelakaan tersebut.
"Pesawat baru lepas landas dari Boufarik, sekitar 30 km barat daya dari ibu kota Algiers menuju basis militer di Bechar di barat daya Aljazair," kata Achour.
Rencananya, pesawat tersebut akan berhenti di Tindouf, di selatan Algeria, yang menjadi lokasi tempat tinggal para pengungsi dari Sahara Barat.
Beberapa foto yang diunggah di Twitter menunjukkan asap tebal mengepul dari lokasi kecelakaan. Terlihat beberapa orang bergegas untuk membantu.
Kecelakaan pesawat kali ini dinyatakan sebagai insiden terparah di Aljazair sejak 2003, ketika sebuah jet Air Algerie jatuh tak lama setelah tinggal landas dari Tamanrasset dan menewaskan 102 orang.
Pada tahun 2014, lebih dari 70 personil militer yang sedang tidak bertugas -- beserta anggota keluarga mereka -- dinyatakan tewas setelah pesawat C-130 yang membawa mereka menabrak gunung Djebel Fertas, sesaat sebelum mendarat di utara Constantine.
Pimpinan pertahanan udara Aljazair, Baqoush Allash, mengatakan kepada wartawan akan ada penyelidikan mengenai kecelakaan serta jenis pesawat (Ilyushin 78) yang jatuh itu. [ab/uh]
