Tautan-tautan Akses

Perundingan Damai Antara Ukraina dan Pemberontak Kembali Gagal


Separatis pro-Rusia mengendarai tank di Donetsk, Ukraina Timur, 1 Februari 2015.
Separatis pro-Rusia mengendarai tank di Donetsk, Ukraina Timur, 1 Februari 2015.

Pejabat Ukraina mengatakan 13 tentara telah tewas pada hari terakhir pertempuran melawan pemberontak yang didukung Rusia di bagian timur negara itu.

Seorang juru bicara pertahanan di Kyiv, Minggu mengatakan 20 tentara terluka. Tidak ada kabar segera mengenai korban di pihak pemberontak, namun kantor berita Perancis melaporkan bahwa enam warga sipil tewas.

Pertempuran terbaru ini terjadi satu hari setelah perundingan perdamaian antara Ukraina dan separatis pro-Rusia diadakan, tapi tidak berhasil sementara pertempuran berkecamuk, menewaskan tentara dan warga sipil.

Pembicaraan di Minsk itu ditunda setelah beberapa jam. Sebuah pernyataan dari Trilateral Contact Group (Rusia, Ukraina dan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa - OSCE) mengatakan bahwa perwakilan dari daerah yang dikuasai pemberontak Ukraina datang ke pembicaraan tanpa persiapan untuk membahas pelaksanaan gencatan senjata dan penarikan senjata berat. Sebaliknya, kelompok itu mengatakan pemberontak ingin meninjau kembali Minsk Protocol yang meletakkan dasar bagi penghentian permusuhan.

Gencatan senjata yang disepakati kedua belah pihak pada bulan September telah berulang kali dilanggar dan runtuh sepenuhnya pekan lalu ketika pemberontak mengumumkan dimulainya serangan baru yang dirancang untuk memperluas wilayah mereka.

Penembakan di pusat transportasi strategis Debaltseve menewaskan 12 warga sipil Sabtu, demikian menurut kepala polisi daerah yang dikuasai pemberontak di Donetsk ((Vyacheslav Abroskin)). Debaltseve terletak di sebelah timur laut Donetsk, menghubungkannya dengan Luhansk,yang juga kubu utama pemberontak.

Pemerintah masih memegang kendali jalur kereta api dan persimpangan jalan utama, yang telah tanpa air, listrik dan gas selama berhari-hari.

Selain kematian warga sipil, menteri pertahanan Ukraina, Stepan Poltorak, mengumumkan kematian 15 tentara di wilayah timur pada hari terakhir pertempuran dengan separatis yang didukung Rusia.

Konflik di Ukraina telah menewaskan lebih dari 5.100 orang sejak meletus April lalu setelah aneksasi Semenanjung Krimea oleh Rusia.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko telah menyerukan perundingan perdamaian putaran baru dalam menanggapi meningkatnya pertempuran baru-baru ini.

XS
SM
MD
LG