Tautan-tautan Akses

Persetujuan Presiden Yaman dan Oposisi Kembali Gagal


Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh menolak menandatangani persetujuan untuk mengakhiri konflik yang disponsori GCC, karena ikutnya seseorang dalam perwakilan oposisi (19/5).
Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh menolak menandatangani persetujuan untuk mengakhiri konflik yang disponsori GCC, karena ikutnya seseorang dalam perwakilan oposisi (19/5).

Presiden Saleh keberatan atas ikutnya seorang dari para perwakilan oposisi yang berencana untuk menanda-tangani persetujuan itu.

Pimpinan Dewan Kerjasama Teluk, GCC, telah berangkat dari Yaman tanpa persetujuan mengenai rencana yang diperantarai kelompok itu yang dapat mengakhiri krisis politik negara tersebut.

Sekjen GCC Abdullatif bin Rashid al-Zayani meninggalkan Sanaa Rabu malam tanpa tanda-tangan Presiden Ali Abdullah Saleh dan para tokoh oposisi. Al-Zayani tidak mengeluarkan komentar terbuka sebelum berangkat tetapi organisasi berita mengutip pejabat Yaman mengatakan Saleh keberatan atas ikutnya paling sedikit seorang dari para tokoh oposisi yang berencana untuk menanda-tangani persetujuan itu.

Sebelumnya, seorang staf Saleh dan seorang pejabat oposisi mengatakan kedua pihak berencana untuk menanda-tangani persetujuan hari Rabu. Rencana itu menawarkan kepada Presiden Saleh kekebalan terhadap tuntutan kalau ia mengalihkan kekuasaan kepada seorang wakil dalam waktu 30 hari setelah penanda-tanganan.

Bulan lalu, rencana serupa untuk menanda-tangani persetujuan macet setelah Saleh tidak mau menanda-tanganinya dalam kapasitasnya sebagai presiden, sebagaimana diharuskan. Ia mengatakan ia hanya mau menanda-tanganinya sebagai pimpinan partai Kongres Rakyat Umum.

Sementara itu, demonstrasi baru anti-pemerintah pecah di beberapa kota hari Rabu. Sebagian rakyat Yaman juga turut dalam pemogokan umum yang telah diserukan oleh para tokoh oposisi.

XS
SM
MD
LG