Seorang hakim federal di Miami menolak pembebasan dengan jaminan untuk mantan mekanik American Airlines yang dituduh menyabot sebuah pesawat terbang yang membawa 150 penumpang.
Hakim Chris McAliley memerintahkan Abdul Majeed Marouf Ahmed Alani untuk tetap meringkuk di balik jeruji besi karena apa yang dikatakan hakim tentang bukti baru kemungkinan Alani adalah simpatisan ekstremis Islam.
Jaksa penuntut mengatakan saudara laki-laki Alani di Irak mungkin terkait ISIS dan Alani sendiri diduga membuat pernyataan mengenai Allah menggunakan "kekuatan ilahi" untuk menyakiti non-Muslim.
Namun untuk saat ini, satu-satunya tuduhan terhadap Alani adalah "dengan sengaja merusak, menghancurkan, atau melumpuhkan" sebuah pesawat komersial.
Jaksa penuntut mengatakan Alani menempelkan sepotong styrofoam di dalam hidung pesawat pada pertengahan Juli untuk menonaktifkan komponen yang memungkinkan pilot mengukur kecepatan dan informasi lainnya.
Pesawat itu mengirim pesan terjadi kesalahan sesaat sebelum lepas landas dari Miami ke Nassau, Bahama, dan pilot kembali ke gerbang landasan.
Alani mengatakan kepada polisi bahwa ia marah karena pembicaraan perburuhan antara manajemen dan mekanik American Airlines macet dan berharap dengan menghentikan pesawat itu akan menyebabkan kerja ekstra dan upah lembur.
Pengacara Alani mengatakan meskipun pesawat lepas landas pesawat itu tetap aman untuk terbang.
Hakim McAliley tidak setuju dan mengatakan kepada Alani, "Apa yang Anda lakukan terhadap pesawat ini sangat ceroboh dan tidak berbelas kasih, pasti ada risiko bencana yang besar. Saya kira besar kemungkinannya anda akan dinyatakan bersalah.” [my/pp]
