Tautan-tautan Akses

Perjanjian Damai Hampir Tercapai, Taliban Serang Kabul


Para pria Afghanistan memapah seorang pria yang cedera di rumah sakit setelah ledakan besar di Kabul, Afghanistan, 2 September 2019.
Para pria Afghanistan memapah seorang pria yang cedera di rumah sakit setelah ledakan besar di Kabul, Afghanistan, 2 September 2019.

Taliban mengklaim bertanggung jawab atas sebuah ledakan di Kabul pada Senin (2/9) malam, hanya beberapa jam setelah seorang perunding Amerika Serikat (AS) berbagi informasi dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengenai "rincian penting" kesepakatan yang akan membuat ribuan tentara Amerika meninggalkan Afghanistan.

Ledakan di kompleks Green Village, yang menampung organisasi internasional dan wisma tamu, menewaskan sekurangnya lima orang dan melukai 50 lainnya, kata juru bicara Kementrian Dalam Negeri Afghanistan, Nasrat Rahmi. Jumlah korban diperkirakan akan meningkat karena sejumlah rumah hancur.

Sebelumnya, para pejabat AS mengatakan telah mencapai kerangka rancangan perjanjian dengan Taliban yang akan mewajibkan pasukan Amerika mengosongkan lima pangkalan militer di Afghanistan dalam waktu 135 hari sejak penandatanganan dokumen.

Ketua perunding AS Zalmay Khalilzad menyampaikan komentar itu ketika berbicara kepada saluran televisi swasta terbesar Afghanistan TOLOnews. Ia mengatakan 5.000 tentara akan mundur dari pangkalan-pangkalan itu. Saat ini, 14.000 tentara AS dikerahkan ke Afghanistan dan ada tujuh pangkalan yang dikelola AS di negara itu.

"Kita pada prinsipnya telah mencapai kesepakatan namun belum final sampai presiden Amerika menyetujuinya," kata Khalilzad menekankan.

Ia menjelaskan Washington menyewa pangkalan dari pemerintah Afghanistan dan kekerasan akan berkurang secara signifikan di daerah-daerah di mana pasukan Amerika menarik diri.[my/pp]

XS
SM
MD
LG