Tautan-tautan Akses

Perempuan dan Anak-anak Ketakutan, Aktivis Ukraina Serukan Barat Terapkan Zona Larangan Terbang di Negaranya


Pengungsi dari Ukraina beristirahat di stasiun kereta api di Przemysl, Polandia, Selasa, 1 Maret 2022. (Foto: AP)
Pengungsi dari Ukraina beristirahat di stasiun kereta api di Przemysl, Polandia, Selasa, 1 Maret 2022. (Foto: AP)

Seorang aktivis Ukraina, Selasa (1/3), menyerukan negara-negara Barat untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas negaranya untuk menghentikan bencana kemanusiaan yang sedang berlangsung. Ia menyampaikan hal itu dengan berapi-api kepada Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, mendesak Inggris untuk berbuat lebih banyak guna membantu negaranya setelah Rusia melancarkan serangan militer minggu lalu.

Johnson sedang berada di sesi tanya jawab dengan wartawan di Kedutaan Besar Inggris di Warsawa ketika Daria Kaleniuk, seorang aktivis Ukraina dari Pusat Aksi Anti-Korupsi LSM mengatakan kepadanya bahwa Ukraina membutuhkan zona larangan terbang di wilayahnya.

"Perempuan Ukraina dan anak-anak Ukraina berada dalam ketakutan yang mendalam karena bom dan misil yang datang dari langit. Rakyat Ukraina dengan putus asa meminta Barat untuk melindungi langit kami," kata Kaleniuk. Suaranya bergema penuh emosi saat menyampaikan pendapatnya tersebut.

Anak-anak Ukraina di tengah berkecamuknya invasi Rusia sebagai ilustrasi. (Foto: VOA)
Anak-anak Ukraina di tengah berkecamuknya invasi Rusia sebagai ilustrasi. (Foto: VOA)

"Inggris menjamin keamanan kami di bawah Memorandum Budapest sehingga Anda datang ke Polandia, Anda tidak datang ke Kyiv, Pak Perdana Menteri .. karena Anda takut."

Inggris, bersama dengan sesama kekuatan nuklir seperti Amerika Serikat dan Rusia, adalah pihak yang menandatangani Memorandum Budapest 1994 di mana Ukraina menyerahkan senjata atomnya sendiri dengan imbalan jaminan keamanan.

Sebagai tanggapan, Johnson mengatakan bahwa "pemerintah Inggris tidak memiliki cukup kekuatan untuk memberikan bantuan ... sesuai dengan yang Anda inginkan."

“Implikasinya (zona larangan terbang) adalah bahwa Inggris akan terlibat dalam menembak jatuh pesawat Rusia, akan berperang langsung dengan Rusia. Itu bukan sesuatu yang bisa kita lakukan atau yang kita bayangkan,” tegasnya.

Berbicara kepada Reuters setelah sesi tanya jawab, Kaleniuk mengutuk apa yang dia katakan sebagai penolakan Inggris untuk mendukung komitmen keamanan yang dibuatnya hampir tiga dekade lalu dan mengatakan zona larangan terbang sangat penting untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan ke pusat dan Ukraina timur.

"Anak-anak Ukraina duduk di tempat penampungan di pemboman dan Inggris serta Amerika Serikat meminta maaf (seraya mengatakan) bahwa pihaknya tidak akan berperang melawan Rusia, tidak akan melindungi langit kami ... karena mereka hanya takut pada Perang Dunia Ketiga," katanya.

"Jadi apa artinya jaminan keamanan ini? Tidak ada." [ah/rs]

XS
SM
MD
LG