Tautan-tautan Akses

Perancis akan Kirim Tentara Tambahan ke Republik Afrika Tengah


Seorang tentara Perancais tengah mengamati kendaraan yang mengangkut pasukan Multinasional untuk Republik Afrika Tengah (FOMAC) yang lewat di jalanan kota Bangui, 26 Desember 2013 (Foto: dok).
Seorang tentara Perancais tengah mengamati kendaraan yang mengangkut pasukan Multinasional untuk Republik Afrika Tengah (FOMAC) yang lewat di jalanan kota Bangui, 26 Desember 2013 (Foto: dok).

Perancis akan mengirim 400 tentara tambahan untuk membantu mengatasi kekerasan yang meningkat di Republik Afrika Tengah.

Sebuah pernyataan dari Kantor Presiden Francois Hollande menyerukan kepada Uni Eropa agar mempercepat penugasan 500 tentara yang dijanjikan ke Republik Afrika Tengah, negara yang mengalami kesulitan itu.

Organisasi-organisasi HAM memperingatkan “pembersihan etnik” di Republik Afrika Tengah ditengah-tengah laporan bahwa milisi (yang disebut anti-Balaka) telah membunuh warga Muslim dan menggusur mereka dari rumah dan kampung mereka.

Hari Jumat (14/2), ribuan Muslim berusaha melarikan diri dari Bangui dalam konvoi panjang, tetapi dikembalikan oleh pasukan penjaga perdamaian yang khawatir mereka akan diserang pada saat melewati di bagian-bagian yang rawan di ibu kota, Bangui.

Berbicara di New York, Jumat (14/2), Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan, struktur masyarakat di Republik Afrika Tengah terkoyak-koyak. Ia menambahkan masyarakat internasional harus bertindak tegas, untuk mencegah situasi terburuk.

Dengan kedatangan pasukan baru, jumlah tentara Perancis di Republik Afrika Tengah menjadi 2.000 personil. Tentara Perancis bertugas bersama kurang lebih 5.000 tentara Afrika untuk membendung tindak kekerasan di ibu kota, Bangui.
XS
SM
MD
LG