Tautan-tautan Akses

Penyintas Gempa di Nepal Kekurangan Air, Makanan


Warga duduk dengan barang-barang miliknya di luar sebuah kuil yang hancur di Alun-alun Bashantapur Durbar setelah gempa di Kathmandu, Nepal (25/4). (Reuters/Navesh Chitrakar)
Warga duduk dengan barang-barang miliknya di luar sebuah kuil yang hancur di Alun-alun Bashantapur Durbar setelah gempa di Kathmandu, Nepal (25/4). (Reuters/Navesh Chitrakar)

Para pejabat kesehatan memperingatkan akan risiko penyakit karena kekurangan air bersih dan sangat banyak orang berjubel di tempat terbuka.

Penduduk di Nepal yang dilanda gempa membutuhkan air dan bahan pokok lain hari Selasa (28/4), sementara para pekerja bantuan dan organisasi kemanusiaan terus berusaha mencapai daerah pedalaman dan orang-orang yang terkubur di bawah reruntuhan.

Banyak orang satu malam lagi tidur di luar rumah atau dalam kemah karena gempa susulan berkekuatan 4 dan 5 Skala Richter masih mengguncang daerah itu setelah gempa berkekuatan 7,8 SR Sabtu.

Para pejabat mengatakan Selasa jumlah yang meninggal telah meningkat ke lebih dari 4.300 orang dan kira-kira 8.000 lainnya luka-luka. Mereka mengatakan jumlah tersebut dapat meningkat sementara para pekerja membersihkan reruntuhan lagi dan memasuki daerah-daerah yang lebih terpencil.

Para pejabat kesehatan memperingatkan akan risiko penyakit karena kekurangan air bersih dan sangat banyak orang berjubel di tempat terbuka.

Chaitya Bajrachary, penduduk ibukota Kathmandu, mengecam tanggapan pemerintah sejauh ini.

XS
SM
MD
LG