Tautan-tautan Akses

Demonstran Haiti Hampir Mencapai Kediaman Presiden, Sedikitnya 2 Tewas


Para pengunjuk rasa memegang poster bertuliskan "Pencuri Tempatnya di Penjara, Bukan di Istana" di Port-au-Prince, Haiti, 9 Juni 2019. (Foto: VOA/Matiado Vilme)
Para pengunjuk rasa memegang poster bertuliskan "Pencuri Tempatnya di Penjara, Bukan di Istana" di Port-au-Prince, Haiti, 9 Juni 2019. (Foto: VOA/Matiado Vilme)

Tembakan menyebabkan kepanikan di jalan-jalan pusat kota hari Minggu, dan dua orang tewas ketika ribuan warga Haiti memprotes korupsi di pemerintahan.

Para pengunjuk rasa menuntut pengunduran diri Presiden Jovenel Moise karena tuduhan penipuan dan salah kelola dana pemerintah. Mereka bertekad akan tetap berada di jalan-jalan sampai tuntutan mereka dipenuhi. Para pengunjuk rasa dapat mencapai jarak 50 meter dari kediaman pribadi Moise yang terletak di pinggiran ibukota. Polisi mencegah mereka mendekat dan mengerahkan petugas tambahan di depan rumah presiden.

Presiden Moise dituduh secara curang mengambil keuntungan dari dana yang dihasilkan oleh aliansi minyak PetroCaribe dengan Venezuela.

Tuduhan itu dibuat dalam laporan resmi yang diserahkan ke Senat Haiti pada 31 Mei. Pengadilan Tinggi Pertanggungjawaban dan Litigasi Administratif Haiti (Cour Superieure de Comptes et du Contentieux Administratif), lembaga non-partisan yang bertugas mengawasi anggaran, pengeluaran dan alokasi dana pemerintah, menyiapkan laporan tersebut, yang merinci penyimpangan dan dugaan penyalahgunaan dana yang dihasilkan berdasarkan perjanjian PetroCaribe.

Moise membantah tuduhan itu, dan menyebutnya bermotif politik dan para wakilnya meragukan metode yang digunakan dalam laporan tersebut. [lt]

XS
SM
MD
LG