Tautan-tautan Akses

160 Negara Sepakati Penggunaan Satelit untuk Lacak Penerbangan Sipil


Para anggota tim yang terlibat dalam pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang, bertemu di pangkalan udara Australia (foto: dok). Persetujuan penggunaan satelit untuk melacak penerbangan sipil dimaksudkan untuk menghindari kasus seperti hilangnya pesawat MH370.
Para anggota tim yang terlibat dalam pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang, bertemu di pangkalan udara Australia (foto: dok). Persetujuan penggunaan satelit untuk melacak penerbangan sipil dimaksudkan untuk menghindari kasus seperti hilangnya pesawat MH370.

Sebuah persetujuan internasional penting untuk menggunakan satelit guna melacak penerbangan sipil telah dicapai oleh 160 negara.

Wakil-wakil negara dalam konferensi yang diselenggarakan oleh United Nations International Telecommunication Union atau ITU di Jenewa, sepakat untuk memperbaiki sistem pelacakan penerbangan yang sekarang masih mengandalkan radar darat.

Wakil-wakil itu mengatakan hari Rabu (11/11) bahwa mereka berusaha menghindari terulangnya peristiwa hilangnya pesawat seperti pesawat Malaysia Airlines MH-370 tahun lalu.

Persetujuan tersebut mengalokasikan frekwensi radio untuk pengiriman sinyal dari pesawat ke satelit.

Direktur Biro Komunikasi Radio ITU François Rancy mengatakan sistem baru itu akan "memungkinkan pelacakan pesawat secara akurat , di manapun di dunia, "termasuk di atas samudera, di kutub dan daerah-daerah terpencil lainnya. [sp/ii]

XS
SM
MD
LG