Tautan-tautan Akses

Penembak di Masjid Norwegia Tolak Mengaku Bersalah


Philip Manshaus (21 tahun), tersangka pelaku serangan terhadap masjid Al-Noor Islamic Centre di pinggiran Oslo, Norwegia tampil di pengadilan Oslo, Senin (12/8).
Philip Manshaus (21 tahun), tersangka pelaku serangan terhadap masjid Al-Noor Islamic Centre di pinggiran Oslo, Norwegia tampil di pengadilan Oslo, Senin (12/8).

Pengacara pria yang diduga melepas tembakan dalam masjid di Norwegia mengatakan, kliennya tidak mau bekerja sama dengan penyelidik. Tersangka pelaku penembakan itu, Philip Manshaus, usia 21 tahun, hadir di pengadilan hari Senin (12/8) untuk menghadapi tuduhan percobaan pembunuhan dan pembunuhan.

Pengacara Philip Manshaus mengatakan bahwa kliennya tidak mau bekerja sama dengan penyelidik.

“Dia menggunakan haknya untuk tidak diinterogasi,” kata pengacara itu, Senin. “Dia (Philip Manshaus) mengaku tidak bersalah.”

Manshaus muncul di pengadilan hari Senin untuk menghadapi tuduhan percobaan pembunuhan dan pembunuhan terkait serangan Sabtu lalu di luar ibukota, Oslo. Wajah dan lehernya penuh goresan dan hitam memar pada kedua matanya.

Hanya ada tiga orang di Pusat Islam atau Islamic Center al-Noor itu ketika Manshaus memasuki tempat ibadah itu hari Sabtu (10/8). Dia mulai menembaki dua pria, tetapi seorang pria lain, Mohammad Rafiq, usia 65 tahun, purnawirawan perwira Angkatan Udara Pakistan, mampu mengatasi penembak itu.

Rafiq mengatakan kepada kantor berita Reuters dalam wawancara video, ketika dia berhasil menundukkan penembak itu, "pistol dan senapannya jatuh." Rafiq, yang semula usianya dilaporkan keliru, 75 tahun, hanya menderita luka ringan.

Ketua pengurus masjid itu, Irfan Mushtaq, memasuki masjid tidak lama setelah penembakan. Dia mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa dia melihat "salah seorang jemaah masjid kami duduk di atas pelaku penembakan."

Penembakan di masjid itu dinyatakan sebagai upaya serangan teror. Wakil inspektur kepolisian Oslo, Rune Skjold mengatakan hari Minggu, polisi telah mendapati bukti "pandangan ekstremis sayap kanan" dan dugaan permusuhan terhadap imigran.

"Kami dapat menyimpulkan bahwa tersangka mempunyai pandangan ekstremis sayap kanan, dan terkait dengan apa yang telah dia lakukan, jelas menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat. Berdasarkan pada pandangan yang ia ungkapkan secara online, berarti kami dengan aman dapat mengatakan bahwa kami sedang menyelidiki upaya terorisme," kata Skjold.

Tidak ada yang terluka atau terbunuh di masjid itu, tetapi beberapa jam kemudian polisi menemukan mayat perempuan saudara tiri penembak di lokasi lain. Skjold mengatakan orang-orang di masjid menunjukkan "keberanian besar."

"Tidak diragukan bahwa tanggapan cepat dan tegas dari orang-orang di dalam masjid menghentikan penyerang itu dan mencegah akibatnya lebih lanjut," kata Skjold. "Mencoba menundukkan orang bersenjata selalu berbahaya," kata wakil inspektur polisi itu. (ps/ka)

Recommended

XS
SM
MD
LG