Tautan-tautan Akses

Pemimpin Korut dan Korsel: ‘Tidak Ada Lagi Perang’ di Semenanjung Korea


Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (kiri) dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (kanan) mengangkat tangan mereka yang bergandengan, dalam upacara penandatanganan kesepakatan menjelang berakhirnya pertemuan bersejarah mereka di desa gencatan senjata Panmunjom, 27 April 2018.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (kiri) dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (kanan) mengangkat tangan mereka yang bergandengan, dalam upacara penandatanganan kesepakatan menjelang berakhirnya pertemuan bersejarah mereka di desa gencatan senjata Panmunjom, 27 April 2018.

Dalam langkah bersejarah dan belum pernah terjadi sebelumnya, pemimpin dua negara Korea telah menandatangani suatu pernyataan bersama yang menyebutkan mereka berkomitmen bagi denuklirisasi Semenanjung Korea dan upaya mengakhiri Perang Korea. Kedua pemimpin berpelukan setelah menandatangani pernyataan bersama itu.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Jumat (27/4) mengatakan pada pertemuan puncaknya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bahwa kedua pemimpin mengantarkan “suatu era baru perdamaian.”

Kim mengatakan rakyat Korea adalah “satu bangsa.”

Kim dan Moon mengadakan pembicaraan bersejarah itu di desa gencatan senjata Panmunjom hari Jumat dan mengumumkan bahwa Moon akan mengunjungi Korea Utara akhir tahun ini.

Mereka juga mengumumkan reuni keluarga-keluarga yang terpisah karena perang akhir tahun ini.

Baca juga: Senyuman dan Pegangan Tangan di Desa Perbatasan Korea

Sebelumnya hari Jumat (26/4), seorang pejabat Korea Selatan mengatakan pembicaraan antara Kim dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in merupakan diskusi yang “serius, terus terang.”

Ia mengutip pemimpin Korea Utara yang mengatakan, “Kita harus menghargai kesempatan ini agar luka-luka antara Selatan dan Utara dapat disembuhkan.”

Dalam pembicaraan itu Kim menyatakan minatnya mengunjungi Korea Selatan dan Blue House, istana presiden Korea Selatan.

Kedua pemimpin saling berjabat tangan di garis demarkasi yang memisahkan kedua negara sebelum memulai pertemuan puncak mereka.

Kim Jong-un kemudian menyeberangi perbatasan dengan Presiden Korea Selatan Moon. “Saya gembira bertemu Anda,” ujar Moon.

Kim kemudian mengundang Moon untuk menyeberang sebentar ke wilayah Korea Utara bersamanya sebelum kembali ke sisi Korea Selatan.

Ini adalah pertama kalinya seorang anggota dinasti Kim yang menginjakkan kaki di wilayah Korea Selatan sejak akhir Perang Korea tahun 1953, dalam upaya terbaru untuk menyelesaikan kebuntuan terakhir dari era Perang Dingin.

Sementara itu istri-istri kedua pemimpin akan bergabung bersama mereka hari Jumat dalam suatu jamuan makan.

Ini adalah pertemuan puncak antar-Korea yang ketiga. Dua pertemuan sebelumnya, pada tahun 2000 dan 2007, berlangsung di Korea Utara.

Gedung Putih merilis pernyataan Kamis malam, tidak lama setelah kedua pemimpin berjabatan tangan.

“Kami berharap pembicaraan akan mencapai kemajuan ke arah perdamaian dan kemakmuran kelak di seluruh Semenanjung Korea. Amerika Serikat menghargai koordinasi erat dengan sekutu kami, Korea Selatan, dan mengharapkan berlanjutnya pembahasan yang giat dalam persiapan bagi rencana pertemuan antara Presiden Donald J Trump dan Kim Jong-un dalam beberapa pekan mendatang.”

Kim dan Trump diperkirakan akan bertemu pada bulan Mei atau Juni. [uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG