Tautan-tautan Akses

Pemimpin Junta Myanmar Sebut Suu Kyi Akan Segera Muncul


Seorang pengunjuk rasa memegang poster Aung San Suu Kyi selama demonstrasi menentang kudeta militer di depan Bank Sentral Myanmar di Yangon, 15 Februari 2021. (Foto: AFP)
Seorang pengunjuk rasa memegang poster Aung San Suu Kyi selama demonstrasi menentang kudeta militer di depan Bank Sentral Myanmar di Yangon, 15 Februari 2021. (Foto: AFP)

Pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing mengatakan pemimpin yang digulingkan Aung San Suu Kyi berada dalam kondisi sehat di rumah dan dijadwalkan akan muncul di pengadilan dalam beberapa hari ke depan. Min Aung mengatakan hal tersebut dalam wawancara pertamanya sejak kudeta 1 Februari.

Kudeta tersebut telah menjerumuskan Myanmar ke dalam kekacauan. Sebuah kelompok etnis bersenjata, yang menentang junta yang berkuasa, menyerang sebuah pos militer di kota pertambangan giok barat laut, sementara insiden kekerasan lainnya dilaporkan terjadi dari kota-kota lain di Myanmar.

Suu Kyi, penerima Hadiah Nobel Perdamaian atas perjuangan panjangnya dalam melawan penguasa militer sebelumnya, termasuk di antara lebih dari 4.000 orang yang ditahan junta sejak kudeta. Dia menghadapi dakwaan terkait kepemilikan radio walkie-talkie secara ilegal dan pelanggaran undang-undang kerahasiaan negara.

"Daw Aung San Suu Kyi dalam keadaan sehat. Dia ada di rumahnya dan sehat. Dia akan diadili di pengadilan dalam beberapa hari," kata Min Aung Hlaing melalui tautan video dengan penyiar berbahasa Mandarin yang berbasis di Hong Kong. Phoenix Television pada 20 Mei, dalam kutipan yang dirilis Reuters pada hari Sabtu (22/5).

Pewawancara bertanya kepadanya apa pendapatnya tentang kinerja Suu Kyi, berusia 75 tahun, yang secara luas dikagumi di negara berpenduduk 53 juta itu karena kampanyenya yang membawa reformasi demokrasi yang terinterupsi oleh kudeta.

"Dia mencoba semua yang dia bisa," jawab Min Aung Hlaing.

Dia menegaskan kembali bahwa tentara merebut kekuasaan karena mengidentifikasi adanya kecurangan dalam Pemilu yang dimenangkan oleh partai Suu Kyi pada bulan November, meskipun tuduhan ini ditolak oleh komisi pemilihan saat itu.

Dia mengatakan tentara akan mengadakan Pemilu dan potensi perubahan pada konstitusi telah diidentifikasi dan akan dilakukan jika itu adalah "keinginan rakyat.”

Sidang Suu Kyi berikutnya dijadwalkan pada hari Senin (24/5) di ibu kota Naypyidaw. Sejauh ini dia hanya muncul melalui tautan video dan belum diizinkan untuk berbicara langsung dengan pengacaranya.

Junta mengatakan Suu Kyi tidak diizinkan berbicara dengan pengacaranya secara pribadi alasan keamanan. Saat ini otoritas militer belum menetapkan kendali atas negara itu dalam menghadapi protes harian, pemogokan, dan pemberontakan. [ah]

Recommended

XS
SM
MD
LG