Tautan-tautan Akses

Pemilu Filipina Dipandang sebagai Mandat Reformasi Presiden Aquino


Seorang perempuan berkonsultasi dengan suaminya saat akan mengisi surat suara dalam Pemilu Sela di salah satu TPS, di Filipina (13/5).
Seorang perempuan berkonsultasi dengan suaminya saat akan mengisi surat suara dalam Pemilu Sela di salah satu TPS, di Filipina (13/5).

Filipina menyelenggarakan pemilu hari Senin (13/5) yang dipandang sebagai mandat bagi agenda reformasi kepada Presiden Benigno 'Ninoy' Aquino.

Filipina menyelenggarakan pemilu legislatif sela hari Senin yang dilihat sebagai ujian tentang pengaruh Presiden Benigno Aquino di kedua badan di Kongres. Presiden Aquino akan membutuhkan dukungan dari para anggota Kongres untuk melanjutkan apa yang disebut sebagai agenda “tegas” untuk melawan korupsi dan kemiskinan, serta mendorong perdamaian di kawasan selatan yang bergolak.

Separuh dari 24 kursi di Senat dan lebih dari 230 kursi di DPR sedang diperebutkan dalam pemilu legislatif sela di Filipina.

Presiden Benigno Aquino rajin berkampanye mendukung para kandidat politik Partai Liberal. Presiden Aquino memenangkan pemilihan dengan suara yang sangat besar tahun 2010 dengan janji akan memberantas korupsi yang ia tuduh sebagai penyebab kemiskinan yang luas.

Presiden Benigno Aquino sedang berusaha memperkuat dukungan bagi undang-undang untuk menciptakan struktur otonomi politik di kawasan selatan, dimana telah terjadi pemberontakan Muslim selama hampir 40 tahun.

Syarat-syarat perdamaian pendahuluan yang telah ditandatangani oleh para gerilyawan dan pemerintah Filipina bulan Oktober lalu harus diloloskan oleh Kongres. Kedua pihak ingin pelaksanaan penuh otonomi di kawasan itu selambat-lambatnya tahun 2016, tahun ketika Presiden Benigno Aquino – yang mendapat kepercayaan besar dari para pemimpin gerilyawan – akan mengundurkan diri.

Pemerintah Filipina juga perlu dukungan bagi kebijakan-kebijakan keuangan yang telah diterapkan untuk meringankan kemiskinan. Bulan Desember lalu, Presiden Benigno Aquino menandatangani sebuah RUU reproduksi menjadi undang-undang yang selama 12 tahun telah ditolak oleh para anggota Kongres yang didukung gereja Katholik.

Undang-undang yang mengijinkan pemberian alat-alat kontrasepsi yang didanai pemerintah bagi warga miskin, pendidikan seks bagi siswa SMP dan SMA, dan layanan medis wajib bagi perempuan yang mengalami aborsi. Aborsi tidak sah di Filipina.

Lebih dari 50 juta pemilih Filipina ikut memilih dalam pemilu hari Senin (13/5).
Lebih dari 50 juta pemilih Filipina ikut memilih dalam pemilu hari Senin (13/5).
Di sebuah TPS di SMA kota Makati – Metro Manila – Regina de La Rosa yang berusia 54 tahun mengatakan ia memilih kandidat-kandidat yang menolak usul gereja Katholik untuk menentang apa yang mereka sebut sebagai upaya pengendalian jumlah penduduk.

“Kami warga yang takut Tuhan, tetapi apakah kita bisa memberi makan orang hanya dengan keyakinan itu?. Saya tidak mau melihat orang dan anak-anak hidup di jalan,” kata de La Rosa.

De La Rosa adalah bagian kelompok minoritas di daerah pemilihannya, yang mendukung kuat Wakil Presiden Jejomar Binay. Partai UNA pimipnan Jejomar Binay mencakup sepuluh kandidat yang menentang undang-undang itu.

Sebagian besar kandidat Partai UNA di Senat didukung oleh koalisi kelompok agama konservatif yang umumnya warga Katholik. Apa yang disebut gerakan “white vote” mengatakan ingin apa yang disebutnya sebagai pemimpin-pemimpin “pro-keluarga”. Lolosnya undang-undang reproduksi kesehatan ini membuat gerakan tersebut khawatir terhadap usul RUU tentang perceraian dan perkawinan sesama jenis. Koalisi itu mengatakan bisa menarik sekitar enam juga pemilih.

Dalam tiga tahun terakhir ini, tingkat kepercayaan publik pada Jejomar Binar secara konsisten sangat tinggi. Ia pergi ke sebuah sekolah untuk memberi suara bersama putrinya – seorang calon anggota Senat, dan seorang putranya juga sedang bersaing agar terpilih kembali sebagai walikota Makati – kota yang punya pendapatan tertinggi di Filipina.

Komisi Pemilu Filipina mengatakan hasil pemungutan suara diperkirakan akan diperoleh dalam beberapa hari mendatang. Untuk kedua kalinya pemilu menggunakan sistem elektronik dan menurut Komisi Pemilu hanya terjadi sedikit kesalahan dibanding pemilu sebelumnya.

Recommended

XS
SM
MD
LG