Tautan-tautan Akses

Pemilu Diboikot Oposisi, Presiden Sudan Terpilih Kembali


Dua orang anak laki-laki melewati poster kampanye Presiden Sudan, Omar al-Bashir, di Khartoum, Sudan (11/4). (AP/Mosa'ab Elshamy)
Dua orang anak laki-laki melewati poster kampanye Presiden Sudan, Omar al-Bashir, di Khartoum, Sudan (11/4). (AP/Mosa'ab Elshamy)

Uni Eropa, Amerika Serikat dan Norwegia telah mengecam pemilihan itu dengan alasan kurangnya dialog nasional yang dijanjikan telah mengakibatkan Sudan tanpa proses politik yang inklusif.

Pemilihan presiden dimulai Senin (13/4) dan rakyat pemilih sudah pasti akan memberi masa jabatan baru bagi Presiden Omar al-Bashir dan kemenangan bagi Partai Kongres Nasionalnya karena pemilu itu diboikot oleh partai-partai oposisi utama negara itu.

Bashir, yang dikehendaki Mahkamah Kejahatan Internasional atas tuduhan kejahatan perang, telah berkuasa sejak tahun 1989 dan memenangkan pemilu tahun 2010 yang dituduh oposisi dicurangi. Rakyat pemilih hanya memilih antara presiden dan beberapa calon kecil lainnya dalam pemilihan itu dan akan berakhir hari Rabu.

Uni Eropa, Amerika Serikat dan Norwegia telah mengecam pemilihan itu dengan alasan kurangnya dialog nasional yang dijanjikan telah mengakibatkan Sudan tanpa proses politik yang inklusif.

Federica Mogherini, pemimpin kebijakan luar negeri Uni Eropa, mengatakan pemilu itu “tidak dapat memberi hasil yang layak dipercaya dan sah di seluruh negara itu.”

Pimpinan Komisi Pemilu Independen Sudan, Profesor Mukhtar Al-Assam, menolak kecaman itu, dan memberitahu VOA bahwa oposisi adalah bagian dari parlemen yang memilih para anggota komisi dan bahwa pemilu akan adil.

XS
SM
MD
LG