Pemilu parlemen sedang diadakan hari Minggu (1/11) di Azerbaijan yang kaya minyak yang telah dicemari oleh tuduhan pelanggaran pemungutan suara.
Partai-partai oposisi memboikot pemilu itu, sementara organisasi-organisasi hak azasi internasional seperti Amnesty telah menuduh pemerintah memenjarakan penentang politik dan memberlakukan pembatasan keras ijin partai-partai oposisi berkampanye. Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa telah mengatakan pihaknya tidak akan mengirim peninjau untuk memantau pemilu itu karena pembatasan yang dikenakan oleh pemerintah terhadap tim pemantaunya.
Lebih dari 700 calon bersaing memperebutkan kursi dalam parlemen yang beranggotakan 125 itu, yang diperkirakan akan dimenangkan lagi oleh partai yang berkuasa Yeni Azerbaijan pimpinan Presiden Llam Aliyev. [gp]
