Tautan-tautan Akses

Pemetaan Gen Tanaman Bisa Hasilkan Varietas Baru Lebih Cepat


Bencana tsunami di Jepang juga menghancurkan pertanian akibat tanah pertanian yang terkontaminasi air garam (foto: dok).
Bencana tsunami di Jepang juga menghancurkan pertanian akibat tanah pertanian yang terkontaminasi air garam (foto: dok).

Penelitian baru akan mengurangi waktu guna mengembangkan tanaman baru untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia.

Sawah di Jepang yang hancur akibat tsunami tahun lalu mungkin akan menjadi yang pertama untuk menguji teknik-teknik baru itu. Tsunami tanggal 11 Maret yang dipicu oleh gempa besar berkekuatan 8,9 pada skala Richter di lepas pantai timur laut Jepang, membanjiri 20 ribu hektar sawah dengan air laut.

Varietas padi yang ditanam oleh para petani di kawasan itu tidak dapat hidup di tanah yang terkontaminasi garam itu, dan mengembangkan varietas baru yang tahan garam merupakan proses yang lama dan lamban, menurut ahli biologi tanaman Sophien Kamoun, di Laboratorium Sainsbury di Inggris.

"Bagaimana kita bisa memasukkan ke dalam tanaman itu sifat-sifat baru seperti tahan garam dan pada waktu bersamaan kita mempertahankan semua ciri lain yang membuat varietas itu benar-benar ideal bagi kawasan tersebut?,” ujar Sophien Kamoun.

Para pengembang tanaman biasanya akan mengambil varietas ideal itu dan menyilangkannya dengan varietas yang tahan garam. Sebagian keturunan hasil silang itu akan mewarisi sifat itu, tapi juga mungkin memiliki perbedaan-perbedaan lain dari varietas ideal tersebut, menurut Kamoun.

"Jika kita menyilangkan padi dengan varietas yang tidak berhubungan, kita akan melihat ribuan perbedaan,” kata Kamoun.

Perbedaan-perbedaan itu mungkin baik atau buruk. Menonjolkan yang positif sambil menghilangkan yang negatif bisa memerlukan satu dekade atau lebih.

Para peneliti di Jepang memeriksa kandungan tanah persawahan pasca bencana tsunami. Menjadi tantangan bagi ilmuwan untuk menghasilkan varietas yang cocok dengan kondisi tanah setelah terkontaminasi air laut (foto: dok).
Para peneliti di Jepang memeriksa kandungan tanah persawahan pasca bencana tsunami. Menjadi tantangan bagi ilmuwan untuk menghasilkan varietas yang cocok dengan kondisi tanah setelah terkontaminasi air laut (foto: dok).

Oleh karena itu Kamoun dan kawan-kawan di Jepang memulai dengan varietas padi berkualitas tinggi yang populer, menggunakan teknik umum dalam pemuliaan tanaman, memperkenalkan perubahan acak - atau mutasi - dalam gen tanaman dengan bahan kimia.

Sophien Kamoun menambahkan, “Akhirnya kita akan mendapat ribuan tanaman yang memiliki semua jenis perubahan. Kita kemudian menanam jenis-jenis tanaman itu di sawah dan mengidentifikasi tanaman yang memiliki sifat-sifat tertentu yang menarik.

Kamoun dan kelompoknya kemudian melakukan sesuatu yang bila dilakukan beberapa tahun lalu terlalu sulit dan mahal. Mereka menggunakan teknologi baru untuk memetakan seluruh gen tanaman yang memiliki sifat-sifat menarik itu. Mereka mengidentifikasi dengan pasti perubahan-perubahan genetik yang ditemukan pada tanaman dengan sifat-sifat baru itu dan dimana perubahan-perubahan itu muncul pada peta gen padi.

Ini merupakan kemajuan besar bagi pengembang tanaman yang biasanya mengikuti tanda-tanda kasar dalam peta genetik untuk memandu upaya mereka.

"Daripada mengatakan, antara Jalan A dan Jalan B, kita bisa mengatakan ini alamat persisnya,” papar Shannon Pinson.

Saintis Departemen Pertanian Amerika, Shannon Pinson tidak terlibat dalam penelitian itu. Tapi katanya sangat menarik karena penelitian itu membuat pemuliaan tanaman lebih tepat.

Pinson mengatakan metode baru itu memanfaatkan perubahan-perubahan pasti pada gen yang mengakibatkan perubahan-perubahan suatu sifat. Hal itu akan mempermudah kita untuk mengetahui bagaimana gen bekerja.

XS
SM
MD
LG