Tautan-tautan Akses

Pemerintahan Transisi Sudan Selatan Mungkin Segera Terbentuk


Festus Mogae, ketua Komisi Pemantauan dan Evaluasi Gabungan (JMEC).
Festus Mogae, ketua Komisi Pemantauan dan Evaluasi Gabungan (JMEC).

Meskipun ada pelanggaran-pelanggaran gencatan senjata, belakangan ini ada kemajuan yang membuat pembentukan Pemerintahan Transisi Persatuan Nasional “makin dekat”.

Ketua Komisi Pemantauan dan Evaluasi Gabungan (JMEC) hari Kamis (31/3) mengatakan pembentukan pemerintahan transisi persatuan nasional Sudan Selatan bentukan PBB mungkin terlaksana dalam dua minggu mendatang.

Festus G. Mogae, ketua JMEC dan mantan Presiden Bostwana mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB meskipun ada pelanggaran-pelanggaran gencatan senjata, belakangan ini ada kemajuan yang membuat pembentukan Pemerintahan Transisi Persatuan Nasional “makin dekat”.

Sejak 24 Maret sekitar 230 tokoh senior dan tentara Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan (SPLM) telah kembali ke Juba, ibukota Sudan Selatan.

“Penerbangan direncanakan akan terus berlangsung selama minggu depan sampai ke 1370 orang telah diangkut,” kata Mogae kepada DK PBB.

Ia mengatakan SPLM yang beroposisi sudah mengkonfirmasi bahwa tidak ada persyaratan lebih jauh untuk mengembalikan pemimpin mereka Rieck Machar yang akan menjadi wakil presiden pemerintahan transisi.

Mogae mengatakan ini membuatnya “waspada namun optimistis” bahwa pemerintahan transisi bisa terbentuk menjelang pertengahan April.

Mogae memperingatkan “pembentukan pemerintahan baru tidak secara otomatis meredakan krisiskemanusiaan, pembangunan, politik, militer dan ekonomi yang masih dihadapi negara itu.”

Sudan Selatan terperosok ke dalam berbagai krisis sejak Desember 2013 ketika Presiden Salva Kiir dan Wakil Presiden Riek Machar menjadi lawan politik satu sama lain.

Puluhan ribu orang diyakini tewas, jutaan orang kehilangan tempat tinggal dan membutuhkan bantuan kemanusiaan sementara perekonomian negara itu menghadapi kesulitan. [my/ds]

XS
SM
MD
LG