Tautan-tautan Akses

Pemerintahan Biden Longgarkan Pembatasan terhadap Kuba


Presiden AS Joe Biden menyerahkan Medali Keamanan Publik kepada petugas di Gedung Putih di Washington. (Foto: Reuters)
Presiden AS Joe Biden menyerahkan Medali Keamanan Publik kepada petugas di Gedung Putih di Washington. (Foto: Reuters)

Pemerintahan Presiden Joe Biden melonggarkan sejumlah pembatasan diplomatik dan perjalanan yang melibatkan Kuba yang diberlakukan oleh pendahulunya, Donald Trump.

Departemen Luar Negeri Senin mengumumkan bahwa mereka mencabut batas saat ini $1.000 per kuartal yang dapat dikirim orang Kuba kepada anggota keluarga yang masih tinggal di pulau itu, dan juga akan mengizinkan pengiriman uang nonkeluarga untuk mendukung wirausahawan independen.

Pemerintah juga menghidupkan lagi program yang menyediakan jalur bagi warga Kuba untuk bersatu kembali dengan anggota keluarga di Amerika, dengan tujuan mengeluarkan 20.000 visa imigran setahun. Departemen Luar Negeri mengatakan akan meningkatkan pemrosesan visa dan layanan konsuler di fasilitas diplomatiknya di Kuba.

Pemerintahan Biden juga memperluas penerbangan terjadwal dan carter ke lokasi di luar ibu kota Kuba, Havana, termasuk perjalanan pendidikan kelompok, pertemuan profesional, dan penelitian.

Mantan Presiden Trump meningkatkan sanksi terhadap Kuba, membalik tindakan bersejarah yang diambil oleh pendahulunya, Barack Obama, yang meredakan ketegangan era Perang Dingin antara Amerika dan pulau yang dikelola komunis yang terletak hanya 144 kilometer di lepas pantai Florida. Amerika telah mempertahankan embargo ekonomi terhadap Kuba yang pertama kali diberlakukan pada tahun 1962.

Biden, yang menjabat sebagai wakil presiden Obama, berjanji memulihkan pendekatan Obama terhadap Kuba dalam kampanye presiden 2020, tetapi memberlakukan rangkaian sanksi terhadap pejabat Kuba tahun lalu setelah protes jalanan yang meluas yang belum pernah terjadi di pulau itu Juli lalu.

Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez Parilla berbicara dalam konferensi pers di Havana, Kuba, 13 Juli 2021. (Foto: via Reuters)
Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez Parilla berbicara dalam konferensi pers di Havana, Kuba, 13 Juli 2021. (Foto: via Reuters)

Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez merilis pernyataan yang mengatakan keputusan pemerintahan Biden adalah "langkah kecil ke arah yang benar." Tetapi Senator AS Robert Menendez, anggota partai Demokrat dan ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat, mengkritik keputusan pemerintah untuk memulihkan bentuk perjalanan tertentu ke Kuba dalam pernyataan.

“Mereka yang tetap percaya bahwa meningkatkan perjalanan akan menumbuhkan demokrasi di Kuba adalah orang yang menyangkal kenyataan,” kata Menendez. [ka/ab]

XS
SM
MD
LG